Merdeka.com - Satu hari pasca dilantik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum juga mengumumkan susunan Kabinet pemerintahannya. Untuk sektor perhubungan sendiri, Wakil Ketua Kadin Urusan Logistik Carmelita Hartoto berharap agar menteri perhubungan mendatang tak hanya pribadi yang hanya bicara teori tanpa didukung praktik.

"Kalau di perhubungan sendiri, kami mengharapkan menteri yang mengerti keadaan lapangan, yang tahu apa yang telah terjadi sesungguhnya. Jangan hanya teoritis," ucap Carmelita di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Selasa (21/10).

Selain itu, menteri perhubungan era Jokowi juga diharapkan sosok yang pandai berkomunikasi dengan baik.

"Kalau menterinya ga ngerti keadaan lapangan, nanti berat, balik-baliknya kementerian itu ga akan jalan. Bukan cuma mereka sebagai penunjang dan malah ngurusin logistik, ga akan ngerti dia. Ga akan ngerti kebutuhan logistik dan kapal apa," tandas Carmelita.

Sebelumnya, Indobarometer merilis tiga nama yang dijagokan mengisi kursi menteri perhubungan atau menteri transportasi.

Calon kuat pertama adalah Bambang Susantono. Bambang merupakan wakil menteri perhubungan di era kabinet Indonesia Bersatu jilid II.

Sebelum menjabat Wamenhub, ahli tata kota dan perencanaan induk (master planning) kelahiran 1963 ini sempat mengampu beberapa jabatan penting di Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Pada 2007 - 2010 lalu, Susantono adalah Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada tahun 2007-2010 dan tercatat dipercaya bekerja untuk 8 Menteri mulai Kwik Kian Gie hingga Hatta Rajasa. Sebelumnya, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) periode 2004 - 2010 juga bertindak selaku Staf Ahli Menteri Koordinator Perekonomian (saat itu dijabat Boediono sebelum menjadi Wakil Presiden RI) dan Sekretaris Tim Koordinasi Infrastruktur Pedesaan.

Pesaing kuatnya adalah Direktur KAI Ignatius Jonan. Jonan menjadi orang nomor satu di KAI sesuai dengan penugasan pemerintah melalui Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Menteri BUMN Sofyan Djalil. Nama Jonan semakin melejit setelah fotonya tertidur di kursi kereta ekonomi dipublikasikan di media sosial. Menteri BUMN Dahlan Iskan pun menjagokannya sebagai menteri perhubungan karena dipandang layak.

Nama lain yang masuk bursa calon menteri perhubungan adalah Saleh Husin. Jabatan bergengsi diraih Saleh, dari komisaris hingga direktur perusahaan-perusahaan besar. Gelar, jabatan dan kesuksesan sudah diraih Saleh, kemudian mulailah Saleh menjalani dunia politik yang memang sudah sejak tahun 2001 diminati Saleh. Berawal dari Partai Amanat Nasional ( PAN ) dalam karir politiknya hingga berpindah ke Partai Hari Nurani Rakyat (HANURA) sebagai wakil sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP).