Jurus Kemenperin Genjot Produksi Tuban Petrochemical
Merdeka.com - Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian Fridy Juwono mengatakan, pihaknya mendukung pengembangan di PT Tuban Petrochemical Industries agar terus berkontribusi bagi industri nasional. Dengan begitu, pasokan petrokimia bagi industri di dalam negeri diharapkan lebih terjamin.
"Ada beberapa industri yang ekspornya sangat besar. Dari industri petrokimia total impor sekitar USD 4 miliar. Kalau kita liat dari bahan kimia sekitar 20 persen. Peluang industri kimia ini menjanjikan," katanya dalam diskusi di Jakarta, Kamis (12/9).
Dia mengatakan langkah pengembangan Tuban Petro harus didukung oleh semua pihak. Sebab, ke depan, kapasitas produksi di anak usaha Tuban Petro, khususnya PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang selama ini hanya difungsikan pengolah BBM, bisa ditingkatkan lagi.
Sebagai bentuk dukungan nyata, langkah pertama dilakukan pihaknya yakni akan membuat masterplan integrated petrochemical cluster. Dalam masterplan tersebut direncanakan di TPPI yang merupakan anak usaha Tuban Petro dibangun aromatic centre dan olefin centre.
Saat ini, baru terbangun aromatic plant yang menghasilkan benzene toluene dan xylene (BTX), satu-satunya yang dimiliki Indonesia. Karena produk-produk tersebut masih diimpor, sehingga bisa dijadikan substitusi impor untuk menghemat devisa.
"Jika pengembangan Tuban Petro tidak diakselerasi, maka defisit terus berulang. Pasalnya, industri petrokimia hulu-hilir berkontribusi cukup signifikan terhadap defisit neraca perdagangan," jelas dia.
Persoalan lainnya, selain bentuk dukungan nyata, yang dilakukan dalam membesarkan kemampuan dari sisi petrokimia persoalan di Tuban Petro juga harus segera diselesaikan. Salah satunya yakni masalah optimalisasi aset.
"Kebijakan pemerintah yang menyelesaikan utang MYB Tuban Petro Rp 3,3 triliun, melalui konversi, sudah tepat. Hal ini, akan memberi ruang kepada Tuban Petro, untuk mengembangkan bisnis," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaMundur dari Komisaris Utama Pertamina, Ahok Ternyata Tuan Tanah yang Tak Punya Mobil dan Motor
Hengkangnya Ahok dari Pertamina karena akan fokus berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud dalam pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaPasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal
Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.
Baca SelengkapnyaUntung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca Selengkapnya