Jurus jitu Kemenperin genjot industri fesyen Tanah Air
Merdeka.com - Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan Kementerian Perindustrian, E. Ratna Utarianingrum berjanji akan terus mendorong pelaku usaha fesyen muslim untuk terus berinovasi dan meningkatkan produktivitasnya serta memperkuat brand mereka.
Ini perlu dilakukan agar para pelaku industri fesyen muslim, terutama yang berskala kecil (IKM) dapat juga bersaing dan mampu menembus pasar ekspor dunia.
"Terutama di Ditjen IKM karena memang potensi IKM di bidang fesyen cukup membanggakan dengan market share kita cukup besar, tapi kita juga harus ingat Indonesia sudah mulai dilirik orang sebagai pasar juga" ungkap ketika ditemui, di JCC, Jakarta, Kamis (19/4).
Oleh kerena itu, Kementerian Perindustrian terus berupaya memberikan kemudahan usaha bagi pelaku IKM, berupa bantuan untuk mengakses permodalan, juga bantuan promosi produk. "Beberapa komponen yang bisa diakses teman-teman, adalah bantuan peralatan dan mesin, terutama untuk peningkatan produktivitas melalui program restrukturisasi mesin dan peralatan bersifat potongan harga bagi perajin kalau mau ganti mesinnya ke mesin yang baru dan juga bantuan bimbingan teknis, promosi dalam dan luar negeri. Juga ajak pelaku industri yang sudah memenuhi kriteria untuk dapat promosi keluar negeri," jelasnya.
Pemerintah akan terus mendorong kecintaan masyarakat pada produk dalam negeri, mengingat masih banyak potensi yang masih dapat digali. "Kita dorong terus kecintaan pada produk dalam negeri. Tahun ini Kementerian perindustrian memfasilitasi IKM binaannya sebanyak 12 boot di mana kami coba berikan kesempatan pameran offline seperti ini, jadi kontak secara langsung dengan konsumen," tandasnya.
Untuk diketahui, Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor industri fesyen Indonesia bisa meningkat sebesar 10 persen pada 2018. Menilik data Kemenperin, nilai ekspor produk fesyen Indonesia pada 2017 mencapai USD 13,29 miliar atau tumbuh 8,7 dari tahun sebelumnya.
Kementerian Perindustrian juga sudah bermitra dengan 5 platform e-commerce, yaitu Shopee, Bukalapak, Tokopedia, BLANJA.com, dan Blibli dalam program bertajuk e-Smart IKM, sebagai upaya mendorong perluasan jangkauan produk fesyen Muslim.
Program e-Smart IKM ini telah memberikan pelatihan dan lokakarya untuk 1.730 di tahun 2017. Diharapkan jumlah IKM yang ikut kegiatan ini naik menjadi 4.000 IKM di tahun ini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka mendapat bantuan modal usaha hingga bagi hasil bea cukai tembakau
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurutnya, UMKM adalah pilar ekonomi untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKerangka strategi INOVASI mencakup sejumlah langkah yang dinilai sangat relevan dengan perkembangan industri kripto.
Baca SelengkapnyaPadahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaOJK menyebut akan mencabut moratorium perizinan terhadap entitas pinjol baru yang khusus bergerak di sektor produktif dan UMKM.
Baca SelengkapnyaUntuk menerbitkan regulasi ini setidaknya membutuhkan waktu satu bulan.
Baca Selengkapnya