Jonan Pertanyakan Efektivitas Vaksin dalam Pemulihan Ekonomi Nasional
Merdeka.com - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan justru mempertanyakan efektivitas vaksin dalam pemulihan perekonomian nasional. Menurutnya, kehadiran vaksin tidak lantas menyelesaikan berbagai masalah yang ada.
"Vaksin ini efektif atau tidak? Saya bukan ahlinya memang tapi yang ini saya sampaikan kita di masa pandemi ini pelan-pelan membawa pada krisis yang panjang," kata Jonan di Jakarta, Kamis (26/11).
Dia pun menyoroti proses vaksinasi kepada masyarakat Indonesia. Menurutnya vaksinasi ini bakal memakan waktu yang tidak sebentar.
Jonan mengasumsikan, bila pemerintah menargetkan 2/3 penduduk Indonesia divaksin, maka harus ada 180 juta penduduk yang divaksin. Bila proses vaksin diutamakan di 10 provinsi terbesar dengan target satu hari 1 juta orang divaksin, maka membutuhkan waktu 180 hari melakukan vaksinasi.
"Kalau 1 hari 1 juta vaksinasi di 10 provinsi, maka butuh waktu 180 hari. Padahal swab test yang dilakukan saat ini pun dalam satu hari tidak sampai 500 ribu," imbuhnya.
Usai vaksinasi dilakukan, kondisi perekonomian nasional juga tidak serta merta mengalami pemulihan. Pasca pandemi pun tatanan kehidupan manusia juga berubah.
Mantan Menteri Perhubungan ini menilai dunia pun tak lagi sama setelah pandemi. Banyak kegiatan bisnis yang berubah. Semisal pola konsumsi masyarakat. Maka segala bentuk kebijakan dan bisnis harus dipertimbangkan lagi.
"Dunia tidak akan sama lagi, properti, bisnis tidak akan sama. Ini harus dipertimbangkan," kata dia.
Dia sepakat dengan para pakar yang menyebutkan dalam beberapa waktu terakhir pandemi semakin cepat terjadi. Semisal SARS, flu burung sampai virus corona.
Kondisi ini dipicu ketidakseimbangan ekosistem atau alam. Sehingga semua pihak perlu duduk bersama membahas masalah lingkungan. Baik itu terkait perubahan iklim atau kondisi bumi yang perlu diantisipasi.
"Apakah kita bisa membantu ketidakseimbangan alam, carbon to change atau climate change," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaDianggap Ambisius, Ganjar Tetap Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Kepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Baca SelengkapnyaSisi Lain Addin Jauharudin Ketum GP Ansor, Sangat Suka Ngobrolin Masalah Ekonomi karena Alasan Ini
Di kalangan pemuda NU, sosoknya dikenal dengan gagasan pengembangan ekonomi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TKN 02 Yakin Gibran Kuasai Debat Cawapres soal Ekonomi, Anies: Tinggal Dilihat Besok Malam
Anies optimis dengan kemampuan Cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menghadapi debat perdana cawapres tema ekonomi besok.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin Janji Ekonomi Hijau Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia, Begini Strateginya
Hal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaTim Hukum AMIN Tuding Apa yang Disampaikan Menteri di Sidang MK Tak Sesuai Kenyataan
Menurut Ketua THN Timnas AMIN yang jadi permasalahan adalah anggaran negara digunakan untuk meningkatkan elektabilitas calon tertentu
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya