Merdeka.com - Pemerintah melarang maskapai penerbangan bermodal minus untuk mengajukan rute baru. Dari 13 maskapai penerbangan dengan ekuitas negatif baru Batik Air yang menyatakan sanggup menambah modal secepatnya.

"Yang belum memenuhi syarat kami tidak izinkan untuk mengajukan rute baru, penambahan rute, business plan karena ekuitas negatif. Ini tidak sehat untuk perusahaan transportasi dan berdampak keselamatan," ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Jakarta, Rabu (5/8).

Jonan memberikan kesempatan bagi 12 maskapai lain untuk berkomitmen menambah modal hingga 30 September mendatang. Ini lebih lama dua bulan dari batas akhir yang ditetapkan sebelumnya, 31 Juli 2015.

Komitmen itu harus dilengkapi sejumlah persyaratan. Antara lain, akta notaris (legalisir), surat persetujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (legalisir), surat keterangan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk maskapai asing, dan laporan keuangan setelah perubahan atau penanaman modal yang diaudit.

"Perusahaan bisa mengkonversikan utang menjadi saham agar modalnya positif, seperti Batik Air. Terserah upayanya seperti apa? apakah akan menghilangkan rute yang kurang menguntungkan? yang jelas untuk mengajukan rute baru enggak bisa," katanya.

Berikut adalah 12 maskapai dengan ekuitas negatif: PT Indonesia AirAsia, PT Cardig Air, PT Tri-MG Intra Asia Airlines.

Kemudian, PT Air Pacific Utama, PT Ersa Eastern Aviation, PT Eastindo Services, PT Asialink Cargo Airlines, PT Johnlin Air Transport, PT Transwisata Prima Aviation, PT Hevilift Aviation Indonesia, PT Asian One Air, dan PT Survey Udara Penas.