Jokowi: Semua Negara Berjuang Selamatkan Diri Dari Tekanan Ekonomi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020. Rakornas ini mengambil tema kolaborasi dan sinergi aparat pengawasan intern pemerintah, pemeriksaan eksternal dan aparat penegak hukum dalam rangka pengawasan percepatan penambangan Covid-19 dan program pemulihan ekonomi nasional.
Dalam sambutannya, Jokowi mencermati pertumbuhan ekonomi dunia saat ini terkoreksi amat tajam dan seluruh negara berjuang agar tidak masuk jurang resesi.
"Semua negara berjuang untuk menyelamatkan diri dari tekanan ekonomi yang dahysat. Permintaan terganggu, pasokan terganggu produksi juga bermasalah, pertumbuhan ekonomi dunia terkoreksi amat tajam dan berjuang agar tidak masuk ke jurang resesi," kata Jokowi melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, dikutip Antara, Senin (15/6).
Dia mengatakan, situasi tersebut dihadapi semua negara termasuk Indonesia. Semuanya, kata Presiden, membutuhkan respon pemerintah yang cepat dan tepat.
"Di bidang kesehatan kita harus mengendalikan COVID-19 agar tidak menyebar lebih luas, yang sehat jangan tertular, yang sakit dirawat sampai sembuh. Di bidang sosial ekonomi kita juga harus menjamin warga yang kurang mampu, warga yang terdampak COVID-19 untuk mendapat perlindungan dan bantuan sosial," imbuhnya.
Presiden juga mengatakan pemerintah harus memastikan sektor informal, sektor UMKM, terus mampu bertahan dan para pelaku usaha dapat bisa tetap bergerak dan PHK massal harus dihindari.
Ekonomi RI Diprediksi Terkontraksi
Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi atau minus 2,8 persen hingga minus 3,9 persen pada 2020. Ini diakibatkan virus Corona yang memunculkan ketidakpastian terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.
"Setelah pecahnya Covid-19, PDB (Indonesia) diproyeksikan berkontraksi pada 2020, untuk pertama kalinya sejak 1997 saat krisis Asia, sebesar 2,8 persen atau 3,9 persen tergantung pada skenario," mengutip OECD Economy Outlook edisi Juni 2020, Kamis (11/6).
Dampak resesi terkait sosial-ekonomi, terutama kepada kelompok kelas menengah ke bawah yang beresiko besar kembali masuk ke jurang kemiskinan.
Terdapat 2 skenario dari OECD. Perekonomian Indonesia diproyeksikan terkontraksi hingga 2,8 persen pada 2020 dan kembali tumbuh 5,2 persen pada 2021. Ini bila Indonesia bisa menghindari gelombang kedua penularan Covid-19.
Namun, kontraksi akan terjadi lebih dalam dibandingkan skenario pertama, di mana perekonomian Indonesia bisa terkontraksi hingga 3,9 persen pada 2020. Ini terjadi bila gelombang kedua penularan Covid-19 tidak terhindarkan, sehingga pertumbuhan ekonomi pada 2021 hanya mencapai 2,6 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya
Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaBertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaJokowi: Kemitraan ASEAN–Jepang Harus Jadi Solusi Jaga Stabilitas dan Perdamaian
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam agenda 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang.
Baca Selengkapnya