Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi Optimis Indonesia Tak Impor Bahan Petrokimia 5 Tahun Lagi

Jokowi Optimis Indonesia Tak Impor Bahan Petrokimia 5 Tahun Lagi Jokowi Resmikan Pabrik Baru Polyethylene. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik baru polyethylene milik PT Chandra Asri Petrohemical Tbk (Chandra Asri) di Cilegon, Banten. Dalam kesempatan tersebut, dia yakin Indonesia 4-5 tahun ke depan akan lebih banyak mengekspor dibanding mengimpor, terutama produksi petrokimia.

Dia menjelaskan, Chandra Asri akan berinvestasi sebesar 60-80 triliun sampai 2024, yang nantinya akan menghasilkan produk ratusan hingga jutaan ton.

"Kita harapkan penanaman modal yang terus menerus harus kita berikan nantinya yang hanya impor dan justru bisa mengekspornya. Feeling saya 4-5 tahun kita tidak mengimpor tapi justru mengekspor," kata Jokowi saat peresmian pabrik baru polyethylene milik PT Chandra Asri Petrohemical Tbk (Chandra Asri) di Serang, Banten, Jumat (6/12).

Saat ini, neraca perdagangan di Indonesia masih defisit sebesar 193 triliun. Hal tersebut lantaran masih banyaknya pihak yang lakukan impor.

"Ekspor bahan kimia kita, jadi defisit gede sekali. Impor kita. Kita harapkan dari Candra Asih bisa menyelesaikan ini," ungkap Jokowi.

Jokowi juga berharap saat ini pekerjaan pemerintah dapat diselesaikan, salah satunya impor. Menurutnya, jika Indonesia bisa memproduksi kenapa harus dari luar negeri.

"Artinya kita masih impor 1,52 juta ton per tahunnya. Jangan beri peluang ke negara lain. Kalau bisa kenapa impor. Kalau bisa jangan 4 tahun, 2 tahun. Dikebut," ungkap Jokowi.

Ciptakan Lapangan Kerja

Dengan adanya pembangunan pabrik baru, ini menjadi langkah konkret untuk melakukan produksi. "Nilai impor 22,8 triliun per tahun. Oleh sebab itu pembangunan pabrik baru merupakan langkah konkret. Ini yang dibutuhkan negara kita. Bukan wacana-wacana," kata Jokowi.

Jokowi juga berharap dengan adanya pembangunan pabrik bisa menanam modal hingga menyerap ratusan ribuan tenaga kerja, sehingga akan membantu kontribusi gerakan roda ekonomi. "Akan bantu dan kontribusi gerakkan roda ekonomi, bukan hanya di cilegon dan banten saja," ungkap Jokowi.

Diketahui realisasi investasi pabrik baru ini sebesar USD 380 Juta. Dan total produksi naik jadi 736 ribu per ton. Dan diketahui pembangunan pabrik tersebut akan menyerap 25ribu tenaga kerja.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur

Lusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur

Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Pabrik Amonium Nitrat di Kalimantan Bisa Kurangi 8% Bahan Baku Pupuk

Jokowi Sebut Pabrik Amonium Nitrat di Kalimantan Bisa Kurangi 8% Bahan Baku Pupuk

Pabrik ini berkapasitas produksi 75 ribu ton per tahun.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia

Jokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia

Indonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah

Jokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah

Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.

Baca Selengkapnya
Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya

Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya

Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar

Jokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar

Sri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.

Baca Selengkapnya
Jokowi akan Pertimbangkan Kembali Rencana Naikkan PPN 12 Persen

Jokowi akan Pertimbangkan Kembali Rencana Naikkan PPN 12 Persen

Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 2025 mendatang.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya