Jokowi melunak, beri lampu hijau buat mobil murah
Merdeka.com - Belum lepas dari ingatan kita saat Joko Widodo menolak keras program mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car yang digagas pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi sapaan akrabnya, mengkritik keras program mobil murah karena bakal menambah kemacetan ibu kota. Jokowi dan beberapa kepala daerah di Indonesia kompak menolak pengembangan mobil murah dengan alasan yang sama.
"Kalau mobil murah, baru tuh bikin macet," ujar Jokowi saat mencoba peluncuran bis tingkat wisata, Kamis (16/01)
Saat itu, mantan Wali Kota Solo ini justru rajin mengedepankan penggunaan transportasi massal dan alergi dengan keberadaan mobil murah. Jokowi geram kepada pemerintah pusat setelah muncul Peraturan Pemerintah Nomor 41 tentang Regulasi Mobil Murah dan Ramah Lingkungan atau LCGC. Dia kesal lantaran tidak pernah diajak bicara soal pengembangan mobil murah.
Lain dulu lain sekarang. Kini setelah menjadi orang nomor satu di Indonesia, Jokowi tak lagi bersuara keras soal pengembangan mobil murah. Bahkan Jokowi disebut-sebut menyetujui program ini. Meskipun Jokowi belum berkomentar soal ini, wakil presiden Jusuf Kalla dan Menteri Perindustrian Saleh Husin sudah mengisyaratkan lampu hijau dari Jokowi untuk mobil murah. Berikut paparannya.
Pandangan Jokowi lebih luas
Wapres Jusuf Kalla beralasan, pandangan Jokowi kini lebih luas dibanding saat masih menjadi orang nomor satu di Ibu Kota. Secara tegas Jusuf Kalla menuturkan bahwa program mobil murah ramah lingkungan tetap berlanjut meski pemerintahan sudah berganti.
"Waktu itu kan Pak Jokowi berbicara sebagai gubernur jadi pandangannya terbatas Jakarta. Tapi sekarang kan memandang seluruh Indonesia. Tentu tidak sama lagi pandangan itu," ujar Jusuf Kalla.
Demi menjaga pasar dalam negeri
Wapres Jusuf Kalla menjelaskan filosofi kehadiran mobil murah adalah masyarakat menengah bisa membeli mobil. Filosofi kedua, kata dia, program ini sebagai antisipasi menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Jika tidak produksi dalam negeri, kata dia, impor mobil akan semakin besar.
"Jadi lebih baik kita merebut pasar sendiri. Daripada kita dimasuki negara lain. Karena mobil kelas itu sudah mulai diproduksi di Thailand," jelasnya.
Khawatir diserbu mobil Vietnam dan Thailand
Menteri Perindustrian Saleh Husin menegaskan komitmen pemerintah meneruskan program mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC) usungan Menteri Perindustrian sebelumnya, MS Hidayat. Meski sempat menuai kontroversi, program mobil murah disebut masih berdampak baik pada perekonomian Indonesia.
Saleh menilai program mobil murah termasuk penting untuk mengimbangi serbuan produk asing saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diberlakukan akhir tahun 2015.
"Kendaraan yang sama, dengan jenis yang sama dari berbagai negara seperti dari Vietnam dan Thailand akan masuk dengan bebas. Apakah kita akan biarkan mereka merebut pasar kita?," ujar Saleh di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta Selatan, Senin (22/12).
Demi investasi
Plt Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kemenperin Panggah Susanto menuturkan, program LCGC atau mobil murah dinilai mampu merangsang investor ke Indonesia.
"Di satu sisi pemerintah di minta produsen untuk melakukan pendalaman lokalisasi program LCGC. Insentif yang diberikan pun hanya PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Merah) dan ini tidak dinikmati oleh produsen, ini insentif bagi konsumen," paparnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Mulai Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Begini Respons Timnas AMIN
Sebelumnya, pembahasan soal program makan gratis dalam rapat kabinet dibenarkan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia
Baca SelengkapnyaJokowi Semringah, Baru 8 Tahun Nasabah Mekaar Sudah 15,2 Juta dengan Total Pinjaman Rp800 Miliar
Sejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaPuji Jokowi, AHY: Partai Demokrat Siap Lanjutkan Program Pemerintah
AHY menjelaskan, berbagai program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo hingga saat ini seperti pembangunan infrastruktur, akan tetap dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak
Jokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pupuk Subsidi Hanya untuk Petani: Jangan Dijual ke yang Bukan petani
Banyak petani mengeluhkan pupuk subsidi dijual dengan harga dua kali lipat.
Baca Selengkapnya