Jokowi Ingin Ada Penggabungan BUMN Penerbangan dan Pariwisata
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat terbatas terkait rencana penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor penerbangan (aviasi) dan pariwisata. Dia menginginkan, agar manajemen sektor penerbangan dan pariwisata agar lebih jelas arahnya.
Sebab, saat ini ada 30 bandara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga dia mempertanyakan banyaknya bandara Internasional di Indonesia yang berstatus sebagai bandara internasional.
"Saya melihat bahwa Airline hub yang kita miliki terlalu banyak terlalu banyak dan tidak merata jadi ini agar kita lihat lagi saat ini terdapat 30 Bandara Internasional. Apakah diperlukan sebanyak ini," kata Jokowi saat Ratas Penggabungan BUMN di sektor aviasi dan pariwisata di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/8).
Menurutnya, 90 persen lalu lintas penerbangan hanya terpusat di empat bandara internasional saja. Negara-negara lain juga tidak memiliki bandara internasional sebanyak Indonesia.
"Artinya kuncinya ada di 4 bandara ini di Soekarno-Hatta di Jakarta, Ngurah Rai di Bali, Juanda di Jawa Timur dan Kualanamu di Sumatera Utara," ucapnya.
Untuk itu, dia meminta agar pemerintah harus berani menentukan bandara internasional hub sesuai fungsi geografis, karakteristik dan wilayahnya. Sehingga, ada 8 bandara internasional yang berpotensi menjadi hub dan super hub.
Yakni Bandara Ngurah Rai di Bali, Bandara Soekarno Hatta di Jakarta, Bandara di Yogyakarta, bandara di Balikpapan, Bandar udara Sam Ratulangi Manado Sulawesi Selatan dan bandara Sultan Hasanuddin, Kualanamu di Sumatera Utara, serta bandara Juanda di Surabaya.
Selain itu, Jokowi berharap agar penggabungan BUMN di Sektor Aviasi dan Pariwisata dibahas dalam ratas hari ini dapat menghasilkan lompatan pariwisata. Kuncinya, bagaimana hal-hal pendukungnya harus di desain terkonsolidasi dari hulu ke hilir.
"Jadi mulai dari manajemen airline layanan bandara itu tersambung hingga ke manajemen hotel sampai industri kreatif kita miliki, saya kira itu sebagai pengantar," tandasnya.
Reporter: Muhammad Radityo, Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaPresiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala negara, presiden merupakan penyelenggara pemilihan.
Baca SelengkapnyaPerludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPertemuan itu membahas terkait program pemerintah saat ini supaya bisa dilanjutkan oleh presiden terpilih agar terjadi kesinambungan pembangunan.
Baca SelengkapnyaKasus kebakaran dan ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) di Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaRAPBN 2025 harus memperhatikan program presiden terpilih 2024-2029.
Baca Selengkapnya