Jokowi Ingatkan Pertamina dan PLN: Energi Fosil Pada Saatnya akan Disetop
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan saat ini perubahan global terlihat sangat drastis. Hal tersebut terlihat saat pertemuan G20 maupun COP26 arah sektor energi ke depan energi fosil akan berhenti digunakan.
"Semakin ke sana, semakin ke sana arahnya sudah bisa ditebak, bahwa suatu saat yang namanya energi fosil, penggunaan mineral fosil pada suatu titik akan disetop," kata Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada komisaris dan direksi PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) di Istana Kepresidenan dikutip dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11).
Sebab itu, Presiden Jokowi meminta kepada para komisaris, direksi PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) untuk mengarahkan dengan baik agar tidak terjadi kerugian. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menuturkan Pertamina dan PLN masih menggunakan energi fosil. Seperti PLN memanfaatkan batu bara untuk pembangkit listrik, begitu juga Pertamina yang berbisnis minyak dan gas.
"Mau tidak mau itu juga akan terkena imbasnya kalau ke depan itu mengarahkan ke mobil listrik yang saya pastikan akan dimulai di Eropa dan negara-negara lainnya. Sekarang ini sudah dalam bentuk undang-undang, regulasi, artinya bukan karena itu B2B, tidak, karena mereka memiliki itu," bebernya.
Wajib Miliki Rencana
Mantan Wali Kota Solo tersebut pun meminta agar seluruh pihak benar-benar siap untuk menghadapi transisi. Dia juga meminta agar mereka bisa menyiapkan grand desain atau perencanaan untuk masa yang akan datang.
"Lima tahun akan apa, 10 tahun akan apa, akan setop misalnya, sudah harus konkret, jelas dan detail, bukan hanya makronya tapi juga detail dan rencananya ada," jelasnya.
"Di Pertamina ada di PLN ada. Harus ada, dan waktu yang masih, rentang waktu yang masih ada ini, gunakan sebaik-baiknya untuk memperkuat pondasi untuk menuju transisi tadi dan memang untuk kepentingan yang lebih baik untuk anak cucu kita," tambahnya.
Diketahui dalam pertemuan tersebut dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Komisaris Utara Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan Komisaris Utama PLN Amien Sunaryadi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaDia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, semua tahapan pascapilpes 2024 sudah selesai. Termasuk putusan MK yang harus dihormati.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca Selengkapnya