Merdeka.com - Hari ini, Senin (8/12), Presiden Joko Widodo menyerahkan daftar isian penggunaan anggaran (DIPA) untuk tahun anggaran 2015. Presiden meminta pemerintah pusat bersinergi dan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah agar pelaksanaan program cepat selesai.

Presiden Jokowi sapaan akrabnya, meminta para menteri dan pimpinan lembaga negara meningkatkan daya serap anggaran yang selama ini menjadi persoalan klasik. Rendah di awal tahun dan menumpuk di akhir tahun anggaran.

"Jangan mengulangi kesalahan-kesalahan sebelumnya yaitu kegiatan itu menumpuk di akhir tahun," tegas Presiden Jokowi di Istana Negara.

Dalam waktu dekat Jokowi bakal mengeluarkan instruksi presiden. Isinya agar pelaksanaan proyek kegiatan bisa dimaksimalkan pada triwulan I tahun anggaran berjalan.

"Pelaksanaan nanti April. Itu proyek-proyek sudah dimulai semuanya. Aturannya nanti segera menyusul, tapi ini pemberitahuan lebih dulu. Jadi akhir maret proyek-proyek harus dilaksanakan, sehingga peredaran uang, kegiatan, dan nanti akhirnya akan berimbas pada kualitas barang, proyek, bangunan. Tidak kejar-kejaran pada bulan Oktober dan November," ucapnya.

Pemerintahan Jokowi-JK menginginkan percepatan pembangunan. Untuk itu, pemerintah mempercepat pembahasan APBN perubahan. Tujuannya, menambah penerimaan negara, mengalihkan anggaran subsidi ke sektor produktif agar tersedia ruang fiskal cukup besar untuk akselerasi pembangunan infrastruktur.

"Gunakan uang rakyat ini, ini bukan uangnya pemerintah dan juga bukan uangnya presiden. Ini uang rakyat amanah dari rakyat dan harus kita kembalikan sebesar-besarnya untuk rakyat. Memberikan kesejahteraan dan kemakmuran pada rakyat," pesannya.