Jokowi Disinggung Selalu Bergantung Negara Lain, Ini Pembelaan Sri Mulyani
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri acara kajian tengah tahun Institute of Economic and Finance (Indef) 2019. Acara tersebut mengangkat tema Tantangan Investasi di Tengah Kecamuk Perang Dagang.
Sebelum Sri Mulyani memberikan paparan, Direktur Program Indef Esther Sri Astuti terlebih dahulu memberikan sambutan terkait kondisi ekonomi terkini. Salah satunya menyinggung kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai selalu bergantung kepada negara lain.
Kondisi ini menurutnya, rentan membuat Indonesia mudah terguncang ketika suatu kebijakan barlaku di negara lain maka dampaknya langsung menyasar ekonomi dalam negeri. Selain itu, Ester juga menilai kepemimpinan Presiden Jokowi tidak diperhitungkan oleh negara lain di dunia.
"Presiden Jokowi kami nilai seakan-akan kita bergantung dalam pemimpin-pemimpin dunia. Kami mempertanyakan kenapa harus bergantung. Biarlah winter melanda ekonomi dunia tapi kita tidak punya winter. Meski kita dianggap sebagai negara kecil yang kurang diperhitungkan," ujar Ester di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (16/7).
Mendapat kritikan tersebut, Sri Mulyani mengatakan, Indonesia tidak bisa lepas dari ketergantungan terhadap negara lain. Dia menegaskan seluruh negara di dunia saling ketergantungan baik dari sisi hubungan bilateral maupun hubungan dalam menciptakan perdamaian dunia.
"Catatan dari pendapatnya Bu Ester tadi adalah mengenai ketidaktergantungan Indonesia atau janganlah kita tergantung terhadap negara lain. Saya rasa semangat nasionalisme itu sangat benar namun translationnya di dalam policy dan interaksi global menurut saya agak kurang tepat, karena bagaimanapun semua negara di dunia itu saling tergantung," kata Sri Mulyani.
Indonesia sendiri, kata Sri Mulyani, sejak berdiri dan di dalam undang-undang Dasar 1945 sudah menegaskan bahwa negara harus berperan dalam menciptakan perdamaian dunia. Artinya, Indonesia memiliki keterikatan dengan negara lain untuk mewujudkan hal ini.
"Kita sharing satu dunia yang sama, bumi yang sama, jadi globalisasi dan saling membutuhkan itu adalah suatu keniscayaan. Karena waktu Indonesia didirikan pun kita punya ambisi untuk menciptakan perdamaian dunia berdasarkan kesejahteraan kedamaian, menciptakan ketertiban dunia, berdasarkan perdamaian abadi. Itu saja sudah menggambarkan bahwa kita itu memiliki cita-cita yang besar," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut juga membantah kepemimpinan Presiden Jokowi terlihat 'kecil' di mata pemimpin dunia. Sebagai salah satu contoh, Indonesia sangat dihargai dalam pertemuan G-20 dan ikut mengambil keputusan-keputusan penting untuk menjaga ekonomi dunia.
"Tadi juga mengatakan seolah-olah Presiden Jokowi sebagai pemimpin negara kecil yang diremehkan dunia. Itu juga perlu dikoreksi karena di dalam banyak hal Indonesia sebagai negara G-20 kita bisa secara cukup influential berperan mendukung pengambilan kebijakan. Jadi Mungkin saya nanti indef kita boleh bertukar pikiran seperti kata Pak Didik we are talking about policy and the nature of Indonesia. Dan kita boleh bicara tentang banyak hal tapi tidak personalize dan tidak boleh berdasarkan landasan pada kebencian," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?
Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaInggris dan Jepang Alami Resesi, Jokowi Ingatkan Pemerintahan Baru Hati-Hati Mengelola Indonesia
Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca Selengkapnya