Jero Wacik tak terima disindir Hatta pengendalian BBM gagal
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik tidak terima dengan sindiran Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang heran sekaligus mempertanyakan keberhasilan pengendalian konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Jero Wacik beralibi, butuh waktu agar program pengendalian itu berhasil. "Kita kerja kok, enak saja. Memang semuanya gampang apa?" ujar Jero Wacik di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (25/3).
Wacik mengatakan, pemerintah mengupayakan apapun agar pengendalian dapat dijalankan. Menurut dia, segala upaya tersebut tidak dapat memberikan dampak secara langsung.
"Yang paling mudah adalah dengan menaikkan harga. Tetapi yang paling mudah ini tidak disukai rakyat. Sehingga kita cari cara-cara lain. Cara-cara lain itu lebih sulit," ungkap Jero.
Dia menerangkan, salah satu langkah yang sedang dilakukan adalah pemasangan RFID oleh Pertamina. Faktanya, pemasangan alat ini cukup sulit.
"Jadi bukan omong doang, tapi belum sukses. Sudah masangnya lama, keburu naik lagi harganya. Sekarang lagi urusan tuh Pertamina dengan PT INTI," tegas Wacik.
Jero Wacik menjelaskan, cara lain mengendalikan tingginya konsumsi BBM bersubsidi adalah menangkap pelaku penyelundupan. Sebab, selama ini banyak terjadi penyelundupan BBM.
"Ini penyelundupannya agak sedikit setelah harga BBM naik. Saya minta pada pihak-pihak berwajib untuk tangkapi terus, karena ituakan mengurangi pemborosan subsidi," ucap dia.
Lebih lanjut, Jero Wacik menuturkan, pihaknya tengah melakukan pengkajian untuk menerapkan sistem non-tunai dalam pembayaran BBM subsidi. Hal ini untuk memantangkan sistem agar tidak mengalami kendala jika diterapkan.
"Ada gagasan non-cash. Saya katakan kaji dulu, coba-coba dulu. Karena kalau mau ngajak rakyatkita jangan buru-buru. Nakti kelabakan kita di lapangan," pungkas dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa berjanji memfokuskan diri pada penyehatan defisit fiskal yang tidak boleh melebihi angka 3 persen. Konsumsi BBM bersubsidi tidak boleh melebihi kuota yang telah ditentukan dalam APBN.
"48 juta kilo liter dijaga, jangan dibiarkan melebihi itu. Mana itu RFID, ngomong doang, capek kita. Pengendalian mana pengendalian," ucap Hatta di kantornya, Jakarta, Rabu (19/3).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap
Aksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca SelengkapnyaKata Cak Imin soal Jokowi Naikkan Tukin Pegawai Bawaslu Jelang Pemilu 2024
Cak Imin mengatakan, cara kerja sesuai selera tak bisa dilanjutkan lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditjen Pajak Kirim Surat Cinta Via Email ke 25 Juta Wajib Pajak, Begini Isinya
Masyarakat diminta cermat bila menerima surat cinta terkait pembayaran pajak. Pasalnya, Ditjen Pajak tak ingin wajib pajak tertipu oleh modus penipuan.
Baca SelengkapnyaBocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi
Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaKAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaLewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya
Prajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca Selengkapnya