Jepang serius gugat larangan ekspor mineral mentah ke WTO
Merdeka.com - Implementasi UU No 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara menimbulkan masalah baru. Kemarin, duta besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori mendatangi Menteri Perindustrian dan mengancam akan menggugat aturan hilirisasi ini ke WTO.
Menurut Hidayat, sebelum ke WTO, Jepang akan menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa untuk membicarakan masalah ini secara G to G atau antara kedua pemerintahan kedua negara.
"Jepang akan menemui Indonesia menemui Pak Hatta terkait pertemuan G to G mengenai masalah ini. Saya bilang silakan saja," ucap Hidayat ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (19/3).
Jika pertemuan dua negara tidak memberikan hasil yang memuaskan, Jepang akan gugat aturan hilirisasi ini ke WTO.
"Kalau opini sama kuat sampai engga ada jalan keluar mereka mau diwasiti WTO. Saya bilang silakan saja. Kami menjalankan ini perintah UU. Kalau ada UU baru mereka harus mengikuti. Kami juga ingin membantu karena Jepang adalah investor terbesar di Indonesia," katanya.
Dalam pertemuan kemarin, Hidayat menawarkan beberapa solusi ke Jepang. Salah satunya, Jepang disarankan merelokasi pabriknya ke Indonesia. Kedua negara dinilai sama-sama membutuhkan. Di mana Indonesia butuh teknologi dan Jepang butuh bahan baku.
"Realokasi ke Indonesia atau investasi perusahaan nikel dipayungi kedua negara. Problemnya sekarang Indonesia stop ekspor bahan mentah nikel. Pemerintah Jepang mau bicara dengan Indonesia. Saya juga diminta ikut bicara dengan menko agar bisa diselesaikan secara G to G," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaWNI di Jepang Ceritakan Detik-Detik Terjadinya Gempa Dahsyat Magnitudo 7,4
Seorang WNI di Jepang menceritakan usai guncangan gempa, transportasi umum dihentikan
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY Sebut Presiden Jokowi Jalankan Hilirisasi Perekonomian Warisan dari Pemerintahan SBY
Selain itu, industri pertambangan juga diwajibkan untuk membangun smelter di lokasi yang dekat dengan sumber bahan baku.
Baca SelengkapnyaMenaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain
Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Acungi Jempol Untuk Produk Ibu Sri, Nasabah PNM Mekaar
Sri berharap produknya akan semakin besar dan dapat dijual di mana-mana.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Filipina Pakai Alutsista Buatan Indonesia
Jokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca Selengkapnya