Jelang pengumuman BI Rate, IHSG dibuka menguat tipis
Merdeka.com - Pada pembukaan perdagangan di pasar modal hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,12 persen pada level 5174,66. Sedangkan, indeks saham LQ45 naik 0,03 persen ke level 886,60.
Menurut analyst equity Ascend, Agus Santoso, IHSG berpotensi menguat setelah didukung oleh sentimen positif penguatan indeks global. Jika dilihat dari perdagangan sejak awal pekan, sektor perdagangan dan infrastruktur masih akan mendominasi seiring dengan meningkatnya penjualan ritel dalam negeri.
Sementara itu, saham keuangan meskipun masih berpotensi meningkat, saham tersebut dibayangi oleh kebijakan the Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan.
Dari bursa regional Asia, mayoritas bursa Asia bergerak positif dan investor Asia juga menunggu rilis data inflasi wholesales dari India dan keputusan BI dan bank Korea tentang suku bunga acuan bulan ini.
Tercatat, indeks saham nikkei 225 naik 0,57 persen ke level 15.300, indeks saham Hangseng terkoreksi 0,04 persen di level 24.880, dan indeks saham Strait Times naik 0,15 persen pada level 3306,02.
Sedangkan, pasar global tercatat Dow Jones naik 0,55 persen pada level 16.561,80 poin, Nasdaq positif 1,02 persen pada level 4.434,17 poin dan S&P 500 menguat 0,67 persen pada level 1.946,72 poin.
Menurut dia, Wall Street menguat didorong oleh sentimen positif menguatnya beberapa data ekonomi Amerika Serikat. Indeks sentimen bisnis meningkat hingga 0,4 persen sementara penjualan ritel relatif flat positif.
Semntara itu, harga bensin di AS masih tetap rendah sedangkan aplikasi untuk mortgage mengalami penurunan. "Kenaikan Wall Street semalam didorong oleh menguat saham-saham kelompok teknologi dan kesehatan," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaTim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaSecara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaInsentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca Selengkapnya