Jelang libur panjang, IHSG ditutup melemah

Merdeka.com - Pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), justru berada di zona merah. Tercatat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 0,19 persen atau 9,84 poin pada level 5088,80.

Indeks saham LQ45 atau nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar justru berada di zona merah. Pada penutupan hari ini terkoreksi 0,50 persen atau 4,40 poin ke level 863,30.

Sedangkan di pasar Asia, indeks saham Nikkei 225 naik 1,13 persen pada level 15.457. Indeks saham Hang Seng positif 0,31 persen ke level 24.216. Dan saham Strait Times terkoreksi 0,19 persen di level 3347,50.

Pasar global justru mengalami koreksi. Indeks saham dow Jones turun 0,02 persen ke level 17.0,83, indeks saham Nasdaq turun 0,04 persen di level 4472,11. Namun, hanya saham S&P/TSX naik tipis 0,04 poin atau 0,00 persen pada level 15.370.

BEI membukukan transaksi sebesar Rp 6,58 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 5,04 triliun, transaksi negosiasi Rp 1,54 triliun, dan transaksi tunai Rp 161 juta.

Investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 185 miliar, sedangkan aksi beli bersih investor asing di pasar reguler dibukukan Rp 335 miliar.

Tujuh sektor turun dipimpin sektor industri dasar (-0,80 persen) dan properti (-0,76 persen). Saham di sektor industri dasar yang paling melemah adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP, Rp 24.950, BUY, TP Rp 24.000) yang turun -2,54 persen dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN, Rp 2.850, NEUTRAL, TP Rp 3.000) yang terkoreksi -9,38 persen.

Dari sektor properti, saham yang paling terkoreksi adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA, Rp 740) sebesar -10,30 persen dan PT Lamicitra Nusantara Tbk (LAMI, Rp 216) sebesar -6,90 persen.