Jawaban Dirut PLN soal Kenaikan Tarif Listrik Bakal Dongkrak Inflasi
Merdeka.com - Pemerintah melakukan berbagai penyesuaian kebijakan di tengah gejolak ekonomi yang terjadi saat ini. Salah satunya, PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) melakukan kenaikan tarif listrik untuk 5 golongan yang mulai berlaku per 1 Juli 2022 ini.
Pada saat yang sama, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja mengumumkan, inflasi per Juni 2022 secara tahunan berada di angka 4,35 persen. Itu jadi yang tertinggi sejak 5 tahun terakhir.
Kepala BPS, Margo Yuwono bahkan memperkirakan, lonjakan tarif listrik akan turut mendongkrak angka inflasi pada bulan ini.
"Pemerintah di Juli ini akan menaikan tarif listrik. Juga ini ke depan mempunyai potensi untuk memacu inflasi di Juli. Besarnya nanti akan kita lihat di rilis bulan depan," ujar Margo Yuwono, Jumat (1/7).
Menanggapi pernyataan tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, lonjakan tarif listrik untuk sebagian golongan tersebut jadi satu kebijakan yang sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari.
"Untuk penyesuaian automatic tarif adjustment bagi keluarga mampu kurang tepat sasaran, dan itu direalokasi ke program lain. Itu hanya berdampak bagi 2,5 juta pelanggan dari 83 juta pelanggan kami," ungkapnya.
Sudah Diperhitungkan
Darmawan mengatakan, kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) tersebut bahkan sudah diperhitungkan oleh Kementerian Keuangan. Sehingga tidak akan begitu berpengaruh terhadap lonjakan inflasi.
"Dari Badan Kebijakan Fiskal (BKF) sudah menghitung dampaknya pada inflasi, sebesar 0,019 persen dampak terhadap inflasi. Sehingga dampak terhadap perekonomian minimal," sebut dia.
Menurut dia, kenaikan tarif listrik juga jadi bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat, bahwa alokasi dana negara yang tadinya kurang tepat sasaran bisa menjamah penerima yang lebih berhak.
"Koreksi (tarif listrik) ini merupakan filosofi, bahwa setiap tetes bantuan baik kompensasi maupun subsidi, bisa diterima penerima yang betul-betul berhak," tegas Darmawan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tarif Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, PLN Jamin Tak Ada Mati Lampu
Darmawan memastikan kesiapan PLN untuk menghadirkan listrik yang tetap andal dan terjangkau demi menjaga daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaSejumlah Wilayah Indonesia Alami Pemadaman Listrik, Salah Satunya Tarakan
PLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaTarif Listrik Tak Naik Hingga Maret 2024
Penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Janji Tarif Listrik dan BBM Tak Akan Naik sampai Juni 2024
Keputusan ini sebagaimana hasil sidang rapat kabinet paripurna pada Senin (26/2) pagi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya
PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaDirut PLN Jamin Tidak Ada Gangguan Listrik Selama Musim Libur Natal dan Tahun Baru
PLN siap menjaga keandalan listrik dan melayani seluruh kebutuhan pelanggan agar masyarakat bisa merayakan Nataru dengan aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaPelanggan PLN Bisa Dapat Promo Tambah Daya Hanya Rp202.400, Ini Syaratnya
PLN menggelar promo tambah daya listrik lewat program Semarak Awal Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaPemakaian Listrik Ilegal Rugikan Negara Rp4,9 Triliun, Modusnya Ada yang Mengakali Meteran
Ainul mengatakan akibat pemakaian listrik ilegal, dalam kurun tiga tahun terakhir terjadi peningkatan kerugian negara.
Baca Selengkapnya