Januari-April, Ekspor Makanan Olahan Indonesia Naik Menjadi USD 1,32 Miliar
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya mendorong ekspor nasional di tengah transisi menuju penerapan skema kenormalan baru (new normal) di tengah pandemi Covid-19. Sebab, pandemi ini memberikan ruang peningkatkan pangsa ekspor produk-produk tertentu, salah satunya makanan olahan.
"Ekspor makanan olahan sangat berpotensi meningkat di masa pandemi, mengingat makanan olahan menjadi salah satu kebutuhan utama selama karantina akibat pandemi dan juga saat memasuki era normal baru," ujar Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, dalam keterangannya, Sabtu (13/6).
Produk makanan olahan Indonesia, pada periode Januari–April 2020, berhasil mencatatkan nilai ekspor sebesar USD 1,32 miliar atau meningkat 7,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun, negara tujuan utama ekspor produk makanan olahan Indonesia pada periode Januari–April 2020 yaitu Amerika Serikat sebesar USD 293,6 juta (22,11 persen), Filipina USD 161,4 juta (12,15 persen), Malaysia USD 101,6 juta (7,65 persen), Singapura USD 74,9 juta (5,64 persen), dan Jepang USD 71,9 juta (5,41 persen).
Upaya Pemerintah Dorong Ekspor Makanan Olahan
Maka dari itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kasan, aktif melakukan kunjungan dan pertemuan dengan beberapa pelaku usaha makanan olahan untuk memperoleh informasi langsung dampak dari pandemi bagi aktivitas ekspor produk makanan olahan. Seperti melakukan kunjungan kepada PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan pabrik makanan olahan PT Mayora Tbk.
"Pertemuan ini bertujuan untuk menggali informasi guna memetakan peluang dan tantangan ekspor produk andalan Indonesia, dalam hal ini produk makanan olahan, di masa dan pasca pandemi Covid-19. Hasil pertemuan ini juga akan dijadikan masukan dalam pengelolaan informasi pasar dan produk ekspor untuk melayani pelaku usaha dalam bentuk meja bantuan (help desk) di Kemendag," jelas Kasan.
Kasan menjelaskan, adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) atau karantina wilayah tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha di Indonesia. Namun demikian, hal tersebut jangan sampai menyurutkan semangat para pelaku usaha dalam melakukan ekspor, mengingat pemerintah telah memberikan berbagai kebijakan strategis untuk mendorong kinerja perdagangan.
Maka dari itu, Kemendag terus melakukan berbagai kebijakan untuk mendorong kemudahan ekspor, seperti meningkatkan fasilitasi dan pelayanan informasi ekspor, serta melakukan promosi ekspor dan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) secara virtual melalui perwakilan perdagangan. Selain itu, Kemendag juga melakukan pelatihan ekspor secara virtual bekerja sama dengan lembaga dari negara mitra dalam upaya mendorong kinerja perdagangan di era normal baru.
Beruntung lanjut Kasan, PT Indofood Sukses Makmur Tbk saat ini telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan. Dengan empat grup yang dimilikinya, yaitu Consumer Branded Product (CBP), Bogasari, Agribisnis, dan Distribusi, PT Indofood telah berhasil memasarkan produknya ke berbagai negara.
Bahkan, salah satu merek yang dimiliki PT Indofood adalah Indomie yang telah sukses dipasarkan di 90 negara diantaranya Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Kanada. Serta negara-negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Timur Tengah.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaUntuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaSebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca Selengkapnya