Jadi Kaya Berkat Youtube, Miliarder Muda Ini Niat Jadi Gubernur AS
Merdeka.com - Kevin Paffrath merupakan seorang youtuber sukses yang mampu menghasilkan USD 10 juta atau Rp 14,7 miliar dalam 12 bulan. Saat ini, YouTuber berusia 29 tahun itu mengikuti jejak Gubernur California Gavin Newsom di negara bagian asalnya.
Hal ini menjadi cara terbaik yang dipikirkan agar menarik perhatian dalam upaya untuk menggantikan Gubernur Newsom dalam pemilihan ulang pada 14 September mendatang.
Paffrath adalah seorang Demokrat dan menyatakan dukungannya untuk Joe Biden pada pemilihan presiden 2020. Dia sangat kritis dengan Newsom yang dianggap sebagai pemimpin gagal. Paffrath khawatir bahwa Partai Demokrat tidak memiliki rencana darurat.
Melansir dari CNBC, apabila separuh dari pemilih di California mendukung penarikan kembali suara, gubernur berikutnya berada di antara 46 kandidat penerus dengan suara terbanyak sehingga lebih mudah dimenangkan oleh pihak luar. Paffrath adalah salah satu dari 9 kandidat Demokrat.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Survey USA pada awal Agustus menemukan Paffrath memiliki suara terbanyak untuk penggantian sebesar 27 persen. Enam kandidat berikutnya berasal dari Partai Republik, termasuk pembawa acara talk show Larry Elder, serta artis dan mantan atlet olimpiade Caitlyn Jenner.
Survei lainnya yang dilakukan oleh University of California, Berkeley, dan Los Angeles Times pada akhir Juli menunjukkan 51 persen pemilih terdaftar menentang penarikan dan 36 persen mendukungnya.
Gerakan anti penarikan telah mengumpulkan sekitar USD 51 juta (Rp 733,1 miliar), hampir delapan kali lebih banyak dari pihak yang mencoba menggulingkan Newsom. CEO Netflix Reed Hastings tercatat berkontribusi sebesar USD 3 juta (Rp 43,1 miliar) untuk mendukung gubernur itu.
Donatur dapat berkontribusi dalam jumlah yang tidak terbatas untuk menolak penarikan, tetapi hanya dibatasi hingga USD 32.400 (Rp 465,7 juta) untuk mendukung kandidat pengganti. Paffrath telah mengumpulkan hampir USD 400 ribu (Rp 5,7 miliar) dan telah menggabungkan sekitar USD 200.000 (Rp 2,8 miliar) dari uangnya sendiri. Rata-rata donasi yang diberikan adalah USD 70 (Rp 1 juta).
"Kami tidak memiliki kumpulan uang kampanye seperti Newsom. Jadi, kami harus mengupayakan berbagai sumber dan media sosial," kata Paffrath.
Paffrath membayar saudara iparnya, seorang pengembang aplikasi, untuk membuat aplikasi "Meet Kevin". Dia berusaha untuk tampil di depan media sebanyak mungkin. Sebagian besar pengeluaran iklannya melalui pesan teks untuk memberi tahu pemilih bahwa terdapat alternatif dari Demokrat.
Alasan Pengajuan Penarikan
Penarikan diajukan karena adanya kemarahan yang memuncak dari penutupan sekolah dan usaha kecil oleh negara bagian, serta lambatnya pembukaan kembali dan rawat inap yang anjlok. Kritikus Newsom menekankan kesempatan untuk menyoroti masalah tunawisma yang memburuk dan meningkatnya tingkat kejahatan. Sementara itu, pajak dan biaya hidup masih tetap dan masuk dalam golongan tertinggi di negara.
Paffrath bukan pendukung awal adanya penarikan dan tidak terlibat sampai prosesnya berjalan dengan baik.
"Alasan yang saya pikir membuat orang-orang frustrasi adalah kami membayar pajak untuk melihat apa yang dilakukan pemerintah dengan layanan yang dibayarkan. Kami melihat orang meninggal di tengah jalan. Kami melihat kutukan," jelas Paffrath.
Paffrath yang tinggal bersama istri dan dua putranya di Ventura telah menjadikan masalah tunawisma sebagai agenda utama. Ia memiliki usulan untuk membangun fasilitas darurat baru, serta menyewakan gedung komersial dan perkantoran termasuk yang telah dikosongkan selama pandemi. Tujuannya untuk mendirikan ruang massal dengan tempat tidur dan kamar kecil, didukung oleh staf dari Garda Nasional.
Dia ingin membebaskan 160 ribu tunawisma Kalifornia dari jalanan dalam 60 hari dengan biaya USD 10 (Rp 143 ribu) per hari, yang mencakup makanan, dukungan medis, dan kamar mandi.
Paffrath memulai kariernya di bidang real estate lebih dari satu dekade dengan mengajari orang lain cara berinvestasi di pasar. Ia menjadi pedagang perantara sehingga mulai membeli properti dan kemudian membawa pengetahuan dan pengalamannya dalam mengajar melalui YouTube.
Selama setahun terakhir, pendapatan dari iklan di YouTube miliknya mencapai USD 3,5 juta (Rp 50.3 miliar). Pendapatan afiliasi dan uang yang dihasilkan dari kursus menambah kekayaan miliknya sebesar USD 6 juta (Rp 86,2 miliar) atau lebih.
Namun, fokusnya saat ini adalah politik. Paffrath akan mencalonkan diri pada 2022, bahkan ketika pemilihan ulang tidak berhasil atau jika kandidat pengganti lainnya menang.
Paffrath ingin meyakinkan Demokrat bahwa ia tidak hanya sekadar menggunakan label partai saja. Menjadi penting untuk memperhatikan hal-hal yang mendominasi seperti masalah tunawisma.
Reporter: Shania
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Youtuber itu menegur pemotor lalu memancing amarah warga dan ojek online
Baca SelengkapnyaJika di Indonesia dan sekitarnya kita berpuasa kurang lebih 12 jam, di belahan dunia lain waktu berpuasanya juga berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaPopularitas Jimmy sebagai YouTuber berhasil menjalin kerjas sama dengan perusahaan seperti Amazon dan Nike pada konten bersponsor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemilik akun Rusli ID ini mengaku melakukan pembajakan dengan motif ekonomi untuk meraup keuntungan finansial dari Youtube.
Baca SelengkapnyaSeorang Youtuber membagikan momen ketika dirinya mengunjungi salah satu kampung yang amat menyita perhatian publik, khususnya anak rantau.
Baca SelengkapnyaPihak yang dilaporkan yakni pembuat video di salah satu akun YouTube Cokro TV, Eko Kuntadhi.
Baca SelengkapnyaMelansir dari akun YouTube Pratiwi Noviyanthi, kisah bapak tua ini mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaKini sudah sukses, Denny Sumargo rupanya memilih rumah yang tak terlalu mewah
Baca SelengkapnyaSosok konten kreator mengaku terkaget. Dia ternyata menginap di kampung sarang preman.
Baca Selengkapnya