Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jabatan eselon III dan IV bakal dihilangkan

Jabatan eselon III dan IV bakal dihilangkan pelantikan cpns. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Jabatan eselon III dan IV di kementerian dan lembaga direncanakan bakal dihilangkan. Wacana tersebut dilontarkan beberapa waktu lalu menanggapi kritikan besarnya porsi anggaran untuk belanja pegawai.

Kementerian Keuangan menyatakan rencana penghapusan jabatan eselon III dan IV di Kementerian atau Lembaga tidak berpengaruh signifikan pada penghematan anggaran belanja pegawai.

Sebab, penghapusan jabatan eselon tidak memangkas jumlah pegawai, sekadar memindahkan saja. Dengan demikian tetap mendapatkan gaji dan tunjangan.

"Ide dari MenPAN-RB itu jabatan eselon IV atau jabatan eselon III ke bawah tidak ada, diganti jabatan fungsional. Orangnya masih ada di situ dan hanya beralih dari struktural ke fungsional, karena kita juga harus membayar tunjangan fungsional, jadi ya penghematan saja," ujar Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Herry Purnomo saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (13/12).

Seperti diketahui, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) berencana menghapus jabatan esselon III dan IV dan memindahkannya ke jabatan fungsional agar pegawai lebih berorientasi pada pekerjaan daripada jabatan.

"Selama ini orang-orang lebih berorientasi mendapatkan jabatan struktural dari pada pekerjaan," jelas Wakil Menteri PAN-RB Eko Prasojo, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Penerapan jabatan fungsional bertujuan agar penerapan pemberian tunjangan kinerja lebih tepat sasaran. Sebab, pemberian tunjangankinerja didasarkan pada kualitas kerja seseorang atau lembaga.

Rencananya, implementasi kebijakan ini akan dilakukan diseluruh K/L di Indonesia. "Melalui penghapusan struktur eselon III dan IV. Misalnya, eselon III itu kepala sub bagian atau sub bidang, eselon IV itu kepalaseksi. Tidak ada lagi jabatan-jabatan semacam itu. Yang ada tugas mereka,misalnya fungsi auditor, kebijakan, juru ukur, dan sebagainya," jelasnya.

Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan, anggaran belanja pegawai terus mengalami lonjakan signifikan selama kurun waktu empat tahun, terhitung 2006 hingga 2009.

Belanja pegawai pemerintah pusat melonjak hingga mencapai 74 persen. Sedangkan porsi belanja pemerintah daerah meningkat 77 persen selama periode tersebut.Anggota III BPK Agung Firman Sampurna mengatakan, belanja pegawai pemerintah pusat pada 2006 mencapai Rp 73,25 triliun.

Alokasi tersebut meningkat hingga menyentuh Rp 127,67 triliun pada 2009. Sementara untuk belanja pegawai di pemerintah daerah pada 2006 mencapai Rp 102,33 triliun dan meroket hingga menembus Rp 180,99 triliun pada2009.

Meningkatnya porsi belanja pegawai berbanding lurus dengan semakin besarnya jumlah pegawai negeri sipil (PNS) dalam kurun waktu empat tahun. Jumlah PNS untuk periode 2006-2009 mengalami lonjakan 21 persen, dari 3,725 juta menjadi 4,524 juta pegawai.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diisukan Isi Jabatan Strategis, Eks Kasad Dudung: Kalau Diperintahkan Siap

Diisukan Isi Jabatan Strategis, Eks Kasad Dudung: Kalau Diperintahkan Siap

"Kalau misalkan diperintahkan, saya sebagai mantan prajurit saya siaplah apapun," kata Dudung

Baca Selengkapnya
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Dapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024

Dapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024

Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Satu Angkatan di Akmil 1991, 3 Teman Satu Letting Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ini Pangkatnya Masih Kolonel

Satu Angkatan di Akmil 1991, 3 Teman Satu Letting Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ini Pangkatnya Masih Kolonel

Berikut sosok tiga teman satu letting Panglima TNI yang pangkatnya masih Kolonel.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Tanggapi Jabatan ASN Bakal Diisi TNI: Tiap Permasalahan Ada Peran TNI

Jenderal Agus Subiyanto Tanggapi Jabatan ASN Bakal Diisi TNI: Tiap Permasalahan Ada Peran TNI

Rancangan Peraturan Pemerintah yang membahas manajemen aparatur sipil negara (ASN) mendekati hasil akhir di Kemenpan-RB

Baca Selengkapnya
Terungkap, Masih Ada 60 Izin Tambang Aktif di Lokasi IKN Nusantara

Terungkap, Masih Ada 60 Izin Tambang Aktif di Lokasi IKN Nusantara

Hal yang menjadi sorotan utama OIKN adalah durasi perizinan pertambangan yang tidak bisa dihentikan begitu saja.

Baca Selengkapnya
Ribuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan

Ribuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan

Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana akan Tarik Pajak Rokok Elektrik, Pengusaha Beri Tanggapan Begini

Pemerintah Berencana akan Tarik Pajak Rokok Elektrik, Pengusaha Beri Tanggapan Begini

Dampak berlakunya pajak rokok untuk rokok elektrik sifatnya sangat membebani.

Baca Selengkapnya
TKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai

TKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai

Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.

Baca Selengkapnya