Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Investor Timur Tengah minim, pemerintah salahkan media

Investor Timur Tengah minim, pemerintah salahkan media syariah. shutterstock

Merdeka.com - Indonesia kembali dipercaya menyelenggarakan Konferensi Media Islam Internasional, yang berlokasi di Hotel Shangri-La, Jakarta. Media-media Internasional, khususnya yang beroperasi di wilayah Timur Tengah, turut ambil bagian dalam konferensi.

Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat berharap, Konferensi Media Islam Internasional ini menjadi pembuka jalan investasi masuk ke Indonesia dari para investor asal Timur Tengah.

Bahrul mengatakan, investor asal Timur Tengah memiliki berbagai kendala berinvestasi di Indonesia, salah satunya adalah keterbatasan informasi terkait peluang investasi di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan minimnya media berbahasa Arab yang bisa diakses untuk mendapatkan informasi mengenai peluang investasi di Indonesia.

"Mudah-mudahan bisa menggaet pihak Timur Tengah atau pihak manapun yang punya modal, untuk berinvestasi di Indonesia," kata Bahrul di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (3/12).

Bahrul menyayangkan, Indonesia tidak memiliki media berbahasa Arab, padahal Indonesia merupakan negara dengan komunitas muslim terbesar di dunia.

"Negara sebesar ini agency news tidak ada berbahasa Arab, tidak ada media tulis atau media elektronik yang berbahasa Arab yang dikelola oleh masyarakat Indonesia, padahal ini adalah the biggest moslem community," ungkap Bahrul.

Melalui konferensi yang sudah ketiga kalinya diadakan ini, Bahrul berharap terjalin kerja sama dengan media yang saling menguntungkan dan berpotensi menggiring investor Timur Tengah memarkirkan dananya di Indonesia.

"Sebenarnya yang paling potensial kan banyak ya, Timur Tengah kalau dia mau investasi. Lihat saja pengusaha besar Bin Talal itu kan masuk hampir ke semua sektor di dunia, tapi kan belum ke Indonesia. Dia juga pemilik media besar di Timur Tengah tapi dia belum memiliki media di daerah Asia. Ini yang mesti didorong," tutup Bahrul.

Sebelumnya, potensi investasi dari Timur Tengah diyakini sangat besar. Namun, Indonesia belum memaksimalkan segala upaya untuk menarik dana tersebut masuk ke dalam negeri. Justru potensi ini digarap habis oleh Malaysia.

Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Chatib Basri menilai Indonesia kurang aktif menggaet investor asal Timur Tengah. Termasuk kalah agresif dari Malaysia yang lebih pro aktif. Padahal potensinya cukup besar lantaran ada kesamaan budaya, terutama status negara ini sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar sedunia.

Potensi bisnis dengan negara-negara di kawasan Arab sangat besar. Chatib menjelaskan, jumlah jamaah haji ke Arab Saudi yang mencapai lebih dari 300.000 orang setiap tahun. Belum lagi sentimen agama yang membuat kedua pihak dekat sebagai mitra dagang.

Ironisnya, nilai investasi dari Timur Tengah di Indonesia sangat kecil. Contohnya, investasi langsung Uni Emirat Arab ke Indonesia tahun lalu hanya sebesar USD 7 juta.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Presiden Tinjau Langsung Pembangunan Hotel Nusantara, Optimis Siap Beroperasi Agustus 2024

Presiden Tinjau Langsung Pembangunan Hotel Nusantara, Optimis Siap Beroperasi Agustus 2024

Tingginya minat investasi jadi bukti nyata IKN mendapatkan atensi pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Badan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara

Badan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara

Korea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
4 Negara yang Paling Banyak Berminat Investasi di IKN Nusantara

4 Negara yang Paling Banyak Berminat Investasi di IKN Nusantara

Terbaru, surat pernyataan minat tersebut telah mencapai 328 LoI.

Baca Selengkapnya
Pemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia

Pemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia

Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Investor IKN: Satu Masuk, yang Lain Pasti Berbondong-Bondong Ikutan

Jokowi soal Investor IKN: Satu Masuk, yang Lain Pasti Berbondong-Bondong Ikutan

Melihat adanya investor asli Kalimantan Timur yang turut serta dalam pembangunan IKN, Jokowi pun menilai hal tersebut sangat baik.

Baca Selengkapnya
Patut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun

Patut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun

Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.

Baca Selengkapnya
Investasi yang Paling Cocok Untuk Pelaku Usaha Ultra Mikro

Investasi yang Paling Cocok Untuk Pelaku Usaha Ultra Mikro

Risiko investasi emas terbilang minim. Memilih emas sebagai investasi menjadi solusi terbaik untuk pemula.

Baca Selengkapnya