Investasi 2014, terbesar ke Jawa terkecil ke Bali & Nusa Tenggara
Merdeka.com - Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut realisasi investasi sepanjang 2014 mencapai Rp 463,1 triliun. Angka ini meningkat 16,2 persen dibanding tahun sebelumnya atau 2013.
Untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) nilainya mencapai Rp 156,1 triliun atau meningkat 21,8 persen dibanding 2013. Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) menembus Rp 307 triliun atau naik 13,5 persen dari tahun sebelumnya.
Pemerintah belum berhasil mengarahkan investasi lebih banyak ke luar Pulau Jawa. Data membuktikan, sebagian besar investasi masih berada di Pulau Jawa.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyebut, koridor ekonomi Jawa terbesar menyerap investasi selama 2014. Nilainya mencapai Rp 263,3 triliun atau porsinya 56,8 persen dari keseluruhan investasi. PMDN Pulau Jawa sebesar Rp 97,1 triliun dan PMA USD 15,4 miliar.
"Sektor dominan PMDN listrik, gas dan air, transportasi, gudang dan telekomunikasi, perumahan, kawasan industri. Untuk PMA sektornya transportasi, gudang dan telekomunikasi, industri alat angkutan, industri makanan dan lain lain," ucap Franky saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Rabu (28/1).
Sementara koridor ekonomi Kalimantan mendapat porsi kedua terbesar penyerap investasi. Realisasi investasi mencapai Rp 71,7 triliun atau 15,5 persen. Dari PMDN sebesar Rp 21,4 triliun dan PMA sebesar USD 4,7 miliar.
Ketiga, koridor ekonomi Sumatera dengan realisasi investasi Rp 70,9 triliun atau 15,3 persen. Terdiri dari PMDN sebesar Rp 29,6 triliun dan PMA sebesar USD 3,8 miliar. Koridor Sulawesi realisasi investasi sepanjang 2014 mencapai Rp 29,2 triliun dengan porsi sebesar 6,3 persen. Kemudian, koridor ekonomi Maluku dan Papua hanya mendapat porsi investasi Rp 16,9 triliun atau hanya 3,7 persen.
Sedangkan yang paling kecil adalah koridor ekonomi Bali dan Nusa Tenggara dengan realisasi investasi sebesar Rp 11,1 triliun atau porsinya hanya 2,4 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasil Jokowi 'Kondangan' Pangeran Mateen dan Absen HUT PDIP: Bawa Pulang Investasi Rp7 Triliun
Estimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi Tinjau Progres Pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Targetkan Selesai Agustus 2024
Jokowi menambahkan, menggeliatnya pembangunan sejumlah proyek di IKN menunjukkan semakin bertambahnya minat investor untuk berinvestasi di sana.
Baca SelengkapnyaJokowi Kunjungan 3 Negara di ASEAN, Bahas Perdagangan Hingga Investasi
Jokowi sudah lebih dari lima tahun tak melakukan kunjungan ke tiga negara tersebut.
Baca SelengkapnyaBadan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara
Korea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPakai Istilah Sulit saat Debat Pilpres, Gibran Bantah Tiru Gaya Jokowi
Gibran beralasan, frasa yang digunakannya sebenarnya merupakan istilah investasi.
Baca SelengkapnyaInvestasi Masuk ke IKN Nusantara Ditarget Capai Rp100 Triliun di 2024
Hingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca Selengkapnya