Insentif BI gerakkan masyarakat beralih ke transaksi non-tunai
Merdeka.com - "Aku kirim uangnya lewat ATM saja ya," kata Sri kepada temannya.
"Apa ga kena potongan pajak kalau kirim lewat ATM?" tanya temannya.
Berangkat dari itu BI menginginkan adanya kajian dan pembicaraan dengan pemerintah. Ini terkait dengan pajak pertambahan nilai (PPn). Bank Indonesia tengah gencar-gencarnya mensosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT), program ini mencontoh penerapan transaksi non-tunai di Korea Selatan, Meksiko, dan Brasil.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pihaknya memberikan insentif satu kemudahan pajak untuk transaksi non-tunai. Contohnya PPn harus bayar 10 persen, nanti bisa dapat diskon kalau seandainya dibayar non-tunai.
"Insentif (kemudahan) itu secara tidak langsung akan menggerakkan masyarakat beralih dari transaksi tunai ke non-tunai," kata Agus, di Jakarta, Senin (20/10).
Bagi masyarakat sering menggunakan transaksi non tunai, Gubernur BI meminta industri keuangan perbankan atau non bank agar memberikan reward (hadiah).
"Kita merekomendasikan dunia keuangan dan non keuangan untuk membuat program semacam lotre. Semua transaksi melalui ATM, bisa diundi untuk diperoleh bagi pemegang ATM," ucapnya.
Sementara itu Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sepakat pemerintah mendukung adanya gerakan non tunai.
"Menteri keuangan MoU dengan Bank Indonesia agar makin banyak menggunakan transaksi non tunai dalam konteks pengelolaan anggaran," jelas Bambang.
Selama ini, lanjut Bambang, banyak transaksi yang bersifat tunai dikhawatirkan terjadi kebocoran tentunya akan merugikan keuangan negara dan kita semua.
"Kemungkinan ada dana subsidi yang diberikan kepada masyarakat dari pemerintah dengan sistem non-tunai sehingga lebih tepat sasaran," ujarnya.
Bambang menambahkan yang disubsidi harus orangnya, bukan barangnya. Jika orangnya maka harus ada mekanisme tepat dan transparan. Dia menyambut baik untuk menggunakan aliran dana pada penerima bantuan dan subsidi secara non-tunai.
(mdk/drs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI Permudah Nasabah untuk Membuka Rekening di Luar Negeri, Begini Caranya!
Berikan kemudahan, nasabah BRI kini sudah bisa buka rekening di luar negeri.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Insentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal
Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.
Baca SelengkapnyaBupati Dico Dinilai Mampu Tingkatkan Peluang Investasi di Kendal Lewat Pemberian Insentif
Upaya konsolidasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah jadi hal yang krusial guna menggenjot investasi di dalam negeri
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaQ&A: Fakta dan Penjelasan Lengkap Aturan Pembatasan Barang dari Luar Negeri yang Diizinkan Masuk oleh Bea Cukai
Salah satu aturan tersebut memberikan kewenangan kepada Bea Cukai untuk melakukan penataan kembali kebijakan impor dengan menggeser pengawasan impor
Baca SelengkapnyaNekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca Selengkapnya