Ini usul BI tangkal dampak pengurangan stimulus fiskal AS
Merdeka.com - Perekonomian Indonesia ke depan disebut akan menghadapi banyak tantangan. Tantangan ini datang dari dalam maupun luar negeri. Seperti pengurangan stimulus bank sentral Amerika dan merosotnya harga komoditi internasional.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardodjo, mengatakan ada sejumlah hal utama perlu dilakukan Indonesia sebagai bentuk pertahanan dari tekanan perekonomian global. Pertama, adalah reformasi fiskal terkait subsidi energi. Subsidi energi disebut harus dikurangi.
"Cara kedua adalah memperkuat administrasi pajak," ucap Agus di Indonesia Banking Expo 2014, Jakarta, Kamis (28/8).
Cara lain, menurut Agus, adalah penguatan iklim kemudahan usaha industri dengan fokus untuk ekspor. Dan terakhir dengan penguatan sektor energi dan pangan.
"Kita harus mendorong pembangunan inklusif. Saat ini bukan saat lagi mempertahankan industri teknologi rendah, padat buruh murah dan komoditas hanya berbasis SDA," tegasnya.
Agus menerangkan Indonesia ke depan juga harus menggenjot sektor investasi. Pasalnya, penghapusan stimulus fiskal Amerika akan memukul nilai tukar Rupiah.
Mantan menteri keuangan ini melanjutkan tantangan ekonomi ini sudah terasa semenjak awal 2014. Triwulan pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah melambat dan masih terus berlangsung hingga triwulan kedua yang hanya tumbuh 5,12 persen. Ini jauh dibandingkan pertumbuhan lima tahun ke belakang mencapai di mana mencapai 5,9 persen.
"Kemudian defisit transaksi melebar dan utang luar ngeri swasta meningkat menuntut kewaspadaan tinggi meski normal," tegasnya.
Agus mengaku, selama ini bank sentral telah merespon perkembangan ekonomi ini dengan bauran kebijakan. Namun, ke depannya tantangan ekonomi harus tetap diwaspadai dengan pembenahan fundamental. "Masih banyak ruang pemerintah untuk reformasi struktural," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Subsidi Angkutan Barang Perintis Naik Jadi Rp22 Miliar di 2024
Layanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca SelengkapnyaBebas Finansial Tak Lagi Mimpi, Wujudkan Bersama BRI Prioritas
Selagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beraksi Sejak 6 Bulan Lalu, Begini Praktik Culas Mobil Penimbun BBM Subsidi Hingga Ratusan Liter di Tangerang
AH telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kerap Tak Tepat Sasaran, BBM Subsidi untuk Nelayan Bakal Dihapus?
Ini tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaBersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Sumsel: Tangani Inflasi Harus Bersama-sama Agar Efektif dan Berdampak Langsung pada Masyarakat
Gerakan Pasar Murah Serentak Se-Sumsel (GPMSS) ini akan terus dilakukan hingga menjelang Idul Fitri mendatang dengan harga subsidi.
Baca SelengkapnyaSembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca Selengkapnya