Ini penyebab runtuh dan bangkrutnya ekonomi Puerto Rico
Merdeka.com - Salah satu negara yang masuk persemakmuran Amerika Serikat, Puerto Rico resmi menyandang status bangkrut. Puerto Rico untuk pertama kalinya tak mampu membayar utang USD 58 juta atau Rp 782 miliar ke Public Finance Corporation (PFC). Situasi kemungkinan akan semakin buruk karena total utang Puerto Rico mencapai USD 72 miliar atau Rp 972 triliun.
Dilansir dari CNBC, bangkrutnya Puerto Rico disebabkan beberapa hal, salah satunya masalah tenaga kerja. Sejak resesi berakhir, tingkat pekerjaan kembali membaik di Amerika daratan seperti di North Dakota dan West Virginia. Kenaikan gaji di negara bagian AS tersebut naik hingga 28 persen. Ini berkat eksplorasi minyak dan gas yang terus digenjot.
Namun, nasib lain menimpa Puerto Rico. Tenaga kerja terus menyusut karena gaji terus menurun hingga 8 persen. Menurunnya prospek pekerjaan membuat tenaga kerja muda Puerto Rico merantau ke Amerika daratan. Mereka berharap mendapat pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi.
Migrasi tenaga kerja terus terjadi dan penduduk Puerto Rico mulai menurun. Pada 2004 silam, penduduknya mencapai 3,8 juta dan menurun jadi 3,5 juta pada tahun lalu. Menurut perkiraan, penurunan terjadi karena runyamnya sektor tenaga kerja di Puerto Rico.
Ekonomi Puerto Rico akhirnya mengalami penurunan. Negara kehilangan pendapatan pajak dari perusahaan di pulau tersebut. Migrasi angkatan kerja membuat perusahaan tidak bertahan, dan kemudian ini berdampak pada tingkat pengangguran yang mencapai 12,6 persen. Angka ini lebih besar dua kali lipat dari rata-rata angka pengangguran Amerika Serikat yang hanya 5,3 persen.
Migrasi angkatan kerja muda meninggalkan Puerto Rico dengan penduduk tua dan miskin. Secara resmi, dari keseluruhan penduduk hanya 40 persen yang merupakan angkatan kerja. Sedangkan rata-rata Amerika Serikat adalah 62,6 persen.
Lebih parah lagi, penduduk yang masih tinggal lebih memilih bekerja disektor informal yang memungkinkan pekerja dan perusahaan tidak membayar pajak. Ekonomi informal di pulau ini diperkirakan mencapai seperempat PDB.
Menyusutnya pekerjaan dan penghasilan pajak membuat negara terus berutang. Utang menjadi andalan untuk membiayai kekurangan anggaran. Utang terus membengkak dari 60 persen dari PDB di 2000 menjadi 100 persen di 2013.
Beban utang yang berat membuat penurunan peringkat kredit negara. Upaya mempersempit defisit anggaran membuat PHK besar-besaran dan meredam prospek pertumbuhan ekonomi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Jalur Laut Perdagangan Dunia Kritis, Siap-Siap Inflasi Mengancam Perekonomian Global
Jika kondisi di Terusan Suez dan Terusan Panama tidak kembali kondusif, bisa berdampak pada peningkatan inflasi.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaKoperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi
Operasional dan ekosistem kelembagaan koperasi sudah lama tidak dibenahi, meskipun koperasi dianggap sebagai pilar perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaRahasia Hidup Kaya Raya dari Orang yang Pernah Bangkrut
"Terlepas dari apa pun kondisi ekonomi Anda, di mana Anda tinggal, atau apa pun yang Anda kerjakan, setiap orang sebenarnya bisa kaya."
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp 18 M Akibat Korupsi Bansos, Sekda Keerom Ditahan Polda Papua
Sekda Keerom terduga korupsi hingga negara mengalami kerugian sebesar Rp18.201.250.000
Baca Selengkapnya