Ini penyebab Inflasi 0,93 persen pada Juli 2015
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi 0,93 persen pada Juli 2015. Inflasi tinggi itu lantaran Lebaran.
Ketua BPS Suryamin mengatakan ada sembilan penyebab utama terjadinya inflasi Juli 2015. Pertama, tarif angkutan udara yang mengalami penaikan sebesar 24,24 persen. Andil terhadap inflasi sebesar 0,2 persen.
"Penyebab kenaikan harga tersebut lantaran terjadi lebaran dan arus mudik serta arus balik yang bertepatan pada satu bulan," ujarnya di kantor, Jakarta, Senin (3/8).
Kedua, tarif angkutan antarkota naik 11,8 persen dengan andilnya 0,1 persen. Ketiga, harga ikan segar naik 3,05 persen dengan andil 0,09 persen.
"Ini karena pengaruh cuaca yang kurang baik sehingga pasokannya kurang," kata dia.
Keempat, daging ayam ras mengalami penaikan harga 6,19 persen dengan andil 0,08 persen. Kelima, cabe merah yang mengalami penaikan harga sebesar 14,36 persen dengan andil 0,08 persen.
Keenam, beras dengan andil 0,03 persen lantaran berkurang pasokan dan panen raya habis. Ketujuh, daging sapi mengalami penaikan harga 4,76 persen dengan andil 0,03 persen.
Kedelapan, cabe rawit yang mengalami kenaikan harga 30,16 persen dengan andilnya 0,03 persen. Kesembilan, tarif kereta api yang mengalami penaikan sebesar 6,94 persen dengan andil 0,02 persen.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Wanti-Wanti Inflasi Pangan Bisa Ganggu Ekonomi Indonesia
Pergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaPerputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaBulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.
Baca Selengkapnya