Ini Penyebab Indonesia Sulit Lepas Jerat Impor Alat Kesehatan
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Bidang Kesehatan Kamar Dagang da Industri (Kadin) Indonesia, Charles Honoris membeberkan, sejumlah penyebab negara lain seperti China, Taiwan dan Korea Selatan lebih mandiri dalam industri alat kesehatan dibanding Indonesia. Setidaknya ada dua strategi yang dilakukan oleh negara-negara tersebut.
"Tiongkok, Taiwan, dan Korea Selatan, menerapkan dua strategi umum, yaitu pembukaan jalur pemasaran dan pembentukan ekosistem alkes," kata Charles dalam diskusi online, Jakarta, Jumat (8/4).
Charles mengatakan, negara-negara tersebut memulai kemandirian dengan memiliki komitmen yang kuat untuk membeli alat kesehatan dalam negeri sebanyak mungkin dan tetap memperhatikan unsur Keamanan, Kualitas dan Ketersediaan (K4).
"Dengan terbukanya jalur pemasaran, maka ekosistem alat kesehatan nasional akan terbentuk," jelasnya.
Charles melanjutkan, produsen komponen, bahan baku, sarana pengujian dan lain-lain juga akan terbentuk seiring dengan meningkatnya permintaan pasar untuk alat kesehatan dalam negeri.
"Unsur-unsur triple helix yang berperan dalam kemandirian alat kesehatan, yaitu pemerintah, dunia usaha dan dunia pendidikan (penelitian) harus sejalan dalam hal ini," jelasnya.
Pemerintah Harus Beri Kesempatan pada Alkes Nasional
Pemerintah, yang memiliki kewenangan dalam membuat kebijakan harus memberikan kesempatan berkembangnya ekosistem alkes nasional. Framing dari berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab, yang menuduh pengusaha alkes sebagai mafia, bila masih ada sebagian komponen atau bahan baku yang diimpor, seharusnya tidak mendapat perhatian.
"Dan sebaliknya pemerintah bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia pendidikan untuk mengawal kemandirian alkes melalui peningkatan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) secara bertahap yang akan menjadi indikator berkembangnya ekosistem alkes nasional," jelas Charles.
Sementara itu, peran Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam kemandirian alkes perlu didorong. Khususnya karena Pemerintah baru saja menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaDari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSudah selayaknya industri yang mengolah bahan baku dari Indonesia berada di posisi strategis pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca Selengkapnya