Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi RI di Kuartal I-2021

Ini Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi RI di Kuartal I-2021 Kepala BPS Suhariyanto. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 terkontraksi minus 0,74 persen secara year-on-year (yoy). Sementara jika dibandingkan kuartal IV-2020, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 masih lebih baik, di mana pada periode Oktober-Desember 2020 tercatat lebih besar yakni minus 2,19 persen.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2021 ini disumbang oleh beberapa komponen. Pertama ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 6,74 persen selama periode Januari-Maret 2021.

Jika dilihat berdasarkan komponennya, ekspor barang tumbuh dua digit sekitar 11,86 persen. Di mana pertumbuhan ini didorong oleh ekspor non migas tumbuh menggembirakan, karena permintaan yang meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi di beberapa negara tujuan utama seperti Tiongkok dan juga Amerika Serikat.

Sementara yang masih menjadi kendala yakni komponen jasa, di mana masih alami kontraksi dalam minus 46,80 persen. Ekspor jasa terkontraksi karena adanya penurunan jumlah wisatawan.

"Karena masih adanya pandemi covid, pelarangan perjalanan dari berbagai negara dan sebagiannya," ujarnya dalam rilis BPS, di Kantronya, Jakarta, Rabu (5/5).

Dia menambahkan, komponen lain yang beri andil terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 ini adalah impor barang dan jasa yang tumbuh 5,27 persen secara year on year (yoy). Di mana pertumbuhan ini terdiri dari impor barang yang tercatat tumbuh 8,97 persen.

Adapun untuk impor barang non migas tumbuh 11,66 persen seiring dengan peningkatan nilai dan volume komoditas utama, antara lain mesin peralatan listrik plastik dan barang dari plastik, bahan kimia organik serta besi dan baja. Sementara impor barang migas kontraksi 4,51 persen seiring dengan penurunan nilai dan volume impor migas.

Selanjutnya untuk impor jasa juga masih terkontraksi 19,73 persen akibat menurunnya jumlah wisatawan nasional yang berwisata ke luar negeri. "Kembali karena ada pandemi covid, larangan untuk pergi keberbagai negara sehingga banyak yang tidak bisa melakukan ke sana dan menyebabkan impor jasa masih terkontraksi," jelasnya.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini menambahkan, selain dua komponen tersebut konsumsi pemerintah juga turut beri andil terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021. Di mana konsumsi pemerintah berhasil tumbuh 2,96 persen.

Adapun pertumbuhan ini terjadi di karena adanya peningkatkan untuk realisasi belanja barang dan jasa, serta adanya peningkatan untuk belanja bantuan sosial. "Kenaikan realisasi belanja barang dan jasa ini semuanya terjadi pada semua komponen kecuali perjalanan dinas karena dibatasi," ujarnya.

Kecuk menyebut semua pengeluaran ini meningkat karena berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19 baik untuk pengadaan obat-obatan maupun vaksin. Namun satu hal yang membuat konsumsi pemerintah ini agak terhambat adalah realisasi dari APBD.

"Di mana belanja barang belanja jasa dan belanja pegawai dari APBD yang mengalami kontraksi kemarin bahwa presiden sudah mengingatkan agar daerah dapat segera mencairkan dan merealisasikan anggaran-anggaran yang ada dan kalo itu bisa diwujudkan konsumsi pemerintah akan membantu pemulihan ekonomi dengan pertumbuhan yang cukup kuat," tandasnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang Melaju Pesat, Tertinggi se-Jateng

Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang Melaju Pesat, Tertinggi se-Jateng

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat hingga 5,79 persen.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen di 2023, Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional

Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen di 2023, Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional

Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya