Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini asal mula pulau di Indonesia bisa diklaim negara lain

Ini asal mula pulau di Indonesia bisa diklaim negara lain Ilustrasi pulau. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Anton Gvozdikov

Merdeka.com - Sebanyak 200 imigran gelap atau yang biasa disebut manusia perahu telah mendiami sebuah pulau tak berpenghuni di Tanjung Batu, Derawan, Kalimantan Timur. Ratusan orang itu diketahui berasal dari Malaysia dan Filipina yang tengah melakukan kegiatan ilegal fishing di perairan Indonesia.

Menteri Koordinator bidang Maritim Indroyono Soesilo menegaskan, kondisi ini berbahaya. Sebab, ini menjadi cikal bakal pulau Indonesia yang nantinya bakal diklaim negara lain.

Dari pengalaman, ketika kondisi ini diproses di pengadilan Mahkamah Internasional di Den Haag, orang-orang yang mendiami pulau itu bakal ditanyakan negara yang lebih peduli terhadap mereka.

"Seperti yang sudah pernah terjadi. Nanti hakim di Den Haag bakal tanya, selama ini yang rawat mereka siapa, lalu dijawab Malaysia. Ya sudah pulau itu menjadi milik Malaysia," tegas Indroyono di Kantor Kementerian dan Kelautan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Jumat (21/11).

Padahal, bermukimnya manusia perahu tersebut lantaran kegiatan mereka sehari-hari melakukan ilegal fishing di perairan Indonesia. Sebuah kapal besar menunggu mereka untuk menampung hasil tangkapan ikan ilegal. Hal itu diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

"Pengepulnya kapal besar. Modusnya juga ada kapal besar yg menunggu di perbatasan, menunggu hasil tangkapan mereka," tegas Susi.

"Itu yang menunggu hasil tangkapan mereka kapal-kapal yang 300 GT. Pakai bendera Hongkong. Ambil hasil tangkapan, lalu ekspor tidak terdata. Tinggal kita yang merugi," ungkapnya.

Meski nantinya ditangkap, warga ilegal itu bisa bebas melenggang ke negara asalnya setelah mencuri ikan di laut Indonesia. Itu karena hukum di dalam negeri yang lemah. "Dari dulu itu hukumannya cuma dipulangin," tuturnya.

Para manusia perahu itu, kata Susi, tidak bisa dikategorikan sebagai nelayan kecil.

"Kalau dibilang itu nelayan kecil, nelayan kita (Indonesia) lebih kecil. Nelayan indonesia rata-rata kapal cuma 5 GT. Sedangkan mereka bisa 10-15 GT. Jadi tidak bisa dibilang nelayan kecil," tegasnya.

"Kalau mau dibilang nelayan kecil, dibandingkan dengan apa dulu. Kalau dengan nelayan di negara mereka ia memang kecil. Tapi kalau dibanding dengan nelayan kita, itu bukan nelayan kecil," tambah Susi.

Manusia perahu itu tak hanya mendiami pulau tak berpenghuni yang ada di wilayah hukum Indonesia. Mereka juga mendominasi sebuah pulau pesisir laut Indonesia.

"Nah, kalau di satu pulau, pendatang lebih banyak dari penduduk asli, maka lama-lama penduduk asli bakal hilang," tandasnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang

Tersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang

Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona

Menyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona

Wilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Pulau Sempu Malang, Pantai Kecil di Tengah Hutan yang Terlarang bagi Wisatawan

5 Fakta Pulau Sempu Malang, Pantai Kecil di Tengah Hutan yang Terlarang bagi Wisatawan

Siapapun yang nekat wisata bisa dipenjara 10 tahun dan denda hingga Rp200 juta

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tiru Susi Pudjiastuti, Ganjar Bakal Tenggelamkan Kapal Asing yang Curi Ikan di Indonesia

Tiru Susi Pudjiastuti, Ganjar Bakal Tenggelamkan Kapal Asing yang Curi Ikan di Indonesia

Ganjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal

Baca Selengkapnya
Pelaksanaan Pemilu 1955 Bertujuan untuk Dua Hal, Simak Penjelasannya

Pelaksanaan Pemilu 1955 Bertujuan untuk Dua Hal, Simak Penjelasannya

Pemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang diselenggarakan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya

Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya

Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia

Baca Selengkapnya
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Spesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!

Spesies Baru Katak Kecil Ditemukan di Indonesia, Ukurannya Cuma 3 Cm!

Penemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.

Baca Selengkapnya