Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Alasan Bunga ORI017 Ditetapkan 6,4 Persen

Ini Alasan Bunga ORI017 Ditetapkan 6,4 Persen Ilustrasi berinvestasi. ©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Nonwarit

Merdeka.com - Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, buka suara terkait penetapan nilai kupon Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI017 yang lebih tinggi dari bunga deposito yang diberikan oleh bank. Di mana, nilai kupon ORI017 mencapai 6,4 persen per tahun.

Menurut anak buah Sri Mulyani ini, tingginya nilai kupon ORI017 bermaksud agar perbankan bisa memberikan bunga kredit lebih rendah kepada masyarakat maupun dunia usaha. Apalagi saat ini perekonomian nasional tengah mengalami tekanan hebat akibat pandemi global covid-19.

"Ke depan pemerintah memproyeksikan suku bunga semakin rendah. Ini sudah dilakukan penghitungan tersendiri," kata dia dalam video conference di Instagram @djpprkemenkeu, Savtu (13/6).

Sebaliknya kata Ridwan, apabila nilai kupon yang dibagikan terlampau tinggi, ditakutkan mempengaruhi tingkat keberanian perbankan dalam menyalurkan bunga kredit lebih rendah. Maka, pemerintah menganggap pemberian nilai kupon sebesar 6,4 persen tergolong wajar dengan pertimbangan dampak pandemi covid-19.

"Kita ingin mendorong suku bunga rendah kepada masyarakat yang terdampak pandemi ini. Khususnya bagi dunia usaha agar bisa memperoleh manfaat kredit," jelas dia.

Dana Terkumpul Digunakan Penanganan Pandemi Corona

Ridwan berujar, nantinya dana yang diperoleh melalui investasi di sektor ORI ini digunakan untuk penanganan pandemi covid-19 di Tanah Air. Antara lain dialokasikan untuk sektor kesehatan, misalnya pengadaan APD bagi tenaga medis, dan program kesehatan lainnya.

Selain itu, dana ORI juga digunakan untuk pembiayaan berbagai program social safety nett yang dicanangkan pemerintah bagi masyarakat yang terdampak pandemi ini. Misalnya, pembiayaan berbagai program bantuan sosial (bansos) dan sebagainya.

Kemudian, dana ORI juga digunakan untuk pembiayaan berbagai program stimulus bagi UMKM domestik yang terdampak pandemi covid-19. Misalnya penyaluran KUR, bantuan permodalan hingga relaksasi bunga kredit selama enam bulan.

"Jadi, lewat ORI017 kita tidak hanya berinvestasi. Di sisi lain kita juga membantu pemerintah melakukan penanganan pandemi covid-19, sehingga ada prinsip gotong-royongnya," tandasnya.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.

Baca Selengkapnya
OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

OJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024

Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Baca Selengkapnya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024

Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024

Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.

Baca Selengkapnya
OJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya

OJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya

Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya
Jika Jadi Presiden, Ganjar Bakal Putihkan Kredit Macet Nelayan

Jika Jadi Presiden, Ganjar Bakal Putihkan Kredit Macet Nelayan

Banyak nelayan yang tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya dari melaut karena memiliki tanggungan.

Baca Selengkapnya