Inggris siapkan USD 157 miliar hadapi krisis
Merdeka.com - Badai krisis Eropa semakin memburuk. Hal ini mendorong pemerintah Inggris untuk menyiapkan dana program pendukungan ekonomi Inggris sebesar GPB 100 miliar atau setara dengan USD 157 miliar.
Menteri Keuangan Inggris, George Osborne pada Kamis (14/6) lalu telah mengatakan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan Gubernur Bank Sentral Inggris Sir Mervyn King untuk menyebarkan antisipasi di tengah badai krisis zona Eropa yang kemungkinan bisa menimbulkan krisis kredit dan suku bunga yang tinggi di dataran Inggris.
Dalam berita yang dilansir dari Financial Times, salah satu dari staff Osborne mengatakan bahwa akan ada rencana untuk memanfaatkan riwayat Inggris yang mempunyai disiplin fiskal dan kredibilitas pasar yang tinggi, untuk mengeluarkan kebijakan moneter yang agresif dengan menawarkan pinjaman berbunga rendah untuk rumah tangga dan kegiatan bisnis.
Sir Mervin juga membuka peluang untuk putaran baru kebijakan pelonggaran moneter (quantitative easing) untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan untuk mengeluarkan kebijakan pelonggaran moneter di masa depan. Selain itu, inti dari paket kebijakan bank sentral tersebut adalah skema untuk memotong biaya pembiayaan bank dan diganti dengan komitmen pembiayaan dari bank tersebut. Kementerian Keuangan mengklaim bahwa program tersebut didesain untuk menanggulangi ongkos kredit dan agunan. Program tersebut diperkirakan setidaknya bisa melindungi pinjaman senilai GPB 80 miliar.
Untuk mengantisipasi kondisi pasar yang kian memburuk, bank sentral juga telah mengaktifkan skema darurat yang menawarkan likuiditas selama enam bulan dengan biaya minimal GPB 5 miliar per bulan.
(mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaJepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Antisipasi agar Utang Tetap Dibayar, Petugas Bank Ini Buat Sumpah Nasabah Sebelum Pinjamkan Uang
Sudah banyak kasus di Indonesia yang menunjukkan nasabah lebih galak saat ditagih utang.
Baca SelengkapnyaBuronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP
LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca SelengkapnyaKemenperin Siapkan Dana Rp20 Miliar untuk Industri Makanan dan Minuman, Uangnya Untuk Ini
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp20 miliar untuk industri makanan dan minuman (mamin) di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya