Inflasi 2014 rendah, perbankan dukung kenaikan harga BBM
Merdeka.com - Pembatasan penjualan solar di beberapa daerah sejak 1 Agustus lalu dianggap kebijakan kurang bagus oleh Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti. Alasannya, ada kesempatan konsumen mengakali aturan tersebut. Sebut saja, peniadaan solar di Jakarta Pusat, membuat warga membeli di wilayah DKI lainnya.
Menurutnya, akan lebih mantap bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekalian menaikkan harga jual premium dan solar.
"Suatu kebijakan kalau ada loophole enggak bagus. Ini mesti ditindaklanjuti dengan kebijakan dari sisi harga," kata Destry di sela-sela halal bi halal di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (4/8).
Situasi makro, lanjutnya, mendukung kenaikan harga premium dan solar. Data terbaru dari BPS, inflasi Juli 0,93 persen, inflasi tahun kalender 2,94 persen, sedangkan inflasi year on year sebesar 4,53 persen.
Maka inflasi tahunan diperkirakan akan sejalan dengan ambisi bank sentral. Tanpa ada kenaikan BBM maka posisi indeks harga konsumen tak sampai 5,5 persen.
Dari hitungan Bank Mandiri, setiap kenaikan harga BBM 10 persen, sumbangan pada inflasi mencapai 0,8 persen. Seandainya SBY berani menaikkan harga pada September, memang target inflasi akan melonjak, jauh di atas 4,5 persen plus/minus 1 persen.
Topik pilihan: Chairul Tanjung | Pembatasan BBM
Tapi Destry menilai seharusnya pemerintah tak masalah mengorbankan sisi inflasi. "Kita perkirakan, ada penambahan hampir 3 persen, ya inflasi 7,5 persen, tapi kan itu tetap di bawah tahun kemarin. Juli itu seharusnya besar inflasinya," ungkapnya.
Di luar itu, pemerintahan baru juga diuntungkan lewat kenaikan BBM dalam waktu dekat. "Jadi bagusnya supaya tahun ke depan, selain pemerintahan baru tidak punya beban, itu juga alokasi anggarannya bisa lebih clear," imbuh Destry.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, ada tiga opsi akan diambil pemerintah dalam waktu dekat. Ini tambahan kebijakan, setelah awal Agustus BPH Migas telah membatasi penjualan solar bersubsidi di beberapa daerah.
Opsi pertama, kata menko, pengurangan subsidi dilakukan oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Opsi kedua, pengurangan subsidi dilakukan oleh pemerintahan akan datang. Sedangkan opsi ketiga pengurangan subsidi sebagian dilakukan pemerintahan sekarang dan sebagian lagi dijalankan pemerintahan baru.
"Tiga opsi itu terbuka lebar, artinya opsi apapun yang dipilih, itu memungkinkan untuk diambil," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaPertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnya