Industri media diprediksi tumbuh 15 persen tahun depan
Merdeka.com - Data PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menyebutkan, tahun depan industri media rata-rata bisa tumbuh sekitar 15 persen. Dengan pemerintahan (Jokowi-JK), diharapkan akan ada kepastian hukum yang jelas sehingga dapat membantu seluruh industri khususnya media di Tanah Air.
"Dengan adanya pemerintahan yang baru pastinya akan ada kepastian, sehingga kami berharap akan lebih baik industri media ke depannya," ujar Direktur BMTR, Oerianto Guyandi, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), di Jakarta, Kamis (30/10).
Kepastian hukum akan membantu pertumbuhan kinerja BMTR baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. Minimal sama dengan rata-rata pertumbuhan industri.
"Tahun depan pertumbuhan masih estimasi awal. Mestinya pertumbuhan kinerja perusahaan bisa sama dengan pertumbuhan industri, tapi hal itu tetap tergantung pada perekonomian di tahun 2015 nanti," jelas dia.
Terlepas dari itu, agenda RUPSLB kali ini adalah perubahan pengurus perseroan. Direktur Global Mediacom, Handhianto S. Ketjono menambahkan bahwa pemegang saham telah menyetujui untuk menetapkan Indar Pudjiastuti yang saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan menjadi Direktur Independen Perseroan.
"Dalam RUPSLB hari ini, Manajemen dan pemegang saham sepakat untuk menetapkan Indra Pudjiastuti menjadi Direktur Independen Perseroan," ungkapnya.
Adapun susunan Direksi PT Global Mediacom Tbk (BMTR) saat ini sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Rosano Barack
Komisaris: B. Rudijanto Tanoesoedibjo
Komsaris: Chang Long Jong
Komisaris : Lei Zhang
Komisaris Independen: Mohamed Idwan Ganie
Komisaris Independen: Kardinal A. Karim
Dewan Direksi
Direktur Utama: Hary Tanoesoedibjo
Direktur : Handianto S. Kentjono
Direktur: Oerianto Guyandi
Direktur: David Fernando Audy
Direktur Independen: Indra Pudjiastuti
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaDepan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya
Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Teken Perpres Publisher Right, Atur Hubungan Bisnis Antara Pers dan Platform Digital
Perpres Publisher Right tidak bermaksud untuk mengurangi kebebasan pers.
Baca SelengkapnyaMedia Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan
Dalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud Soal Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak: Bisa Jadi Alasan Pemakzulan
Menurutnya hal itu tidak sejalan dengan semangat negara hukum yang menjamin tidak ada diskriminasi.
Baca SelengkapnyaJokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca Selengkapnya