Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Industri Indonesia payah, cuma andalkan buruh murah dan SDA

Industri Indonesia payah, cuma andalkan buruh murah dan SDA Pekerja tekstil. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pengusaha Rachmat Gobel mengaku kecewa dengan keberadaan industri di Indonesia yang tidak memberikan nilai tambah untuk negara. Industri yang ada di Indonesia hanya mengandalkan buruh murah dan menguras sumber daya alam.

Kondisi ini masih terus berlanjut hingga saat ini. Jika terus dibiarkan, Indonesia tidak bakalan maju dan terus digilas oleh kemajuan Thailand. "Masalahnya industri di sini hanya mengandalkan biaya buruh murah bukan value added. Masih belum seperti apa yang saya bayangkan. Thailand saja sudah jadi detroit Asia," kata Rachmat di Indonesia Banking Expo 2014, JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (28/8).

Untuk menjadi negara industri unggulan dan memberikan nilai tambah pada negara, pemerintah harus mengarahkan investasi bermutu. Pemerintah harus mendorong industri mengembangkan research and development mereka di Indonesia.

"Sekarang banyak dikembangkan di Singapura dan Malaysia. Padahal kita punya banyak penduduk dan ini modal menjadikan mereka ahli perkembangan ke depan," katanya.

Terus memburuknya kondisi industri dalam negeri juga disebabkan murahnya komponen impor daripada komponen dalam negeri. Tidak peraturan yang mendukung industri agar menggunakan komponen dalam negeri.

"Komponen impor lebih murah daripada buat dalam negeri. Peraturan tidak mendukung industri dalam negeri. Banyak PPN, pajak dan segala macam ruwet sekali," katanya.

(mdk/arr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.

Baca Selengkapnya
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Menteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi

Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand

Indonesia Bakal Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Depan, dari India dan Thailand

Impor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Daihatsu Pertahankan Titel Merek Terbesar Kedua di Indonesa 15 Tahun Berturut-turut

Daihatsu Pertahankan Titel Merek Terbesar Kedua di Indonesa 15 Tahun Berturut-turut

Daihatsu membukukan penjualan ritel 194.108 unit pada tahun lalu, naik 2,9 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN

Jokowi Senang Banyak Investor Swasta Masuk IKN

Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya
Cara Anies, Prabowo, Ganjar agar Industri Ponsel dan Teknologi Indonesia Bisa Mandiri

Cara Anies, Prabowo, Ganjar agar Industri Ponsel dan Teknologi Indonesia Bisa Mandiri

Prabowo menekankan agar Indonesia berdaulat dalam industri ponsel dan teknologi informasi.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya