Indonesia mitra strategis WEF untuk keamanan pangan dunia
Merdeka.com - Indonesia menjadi mitra strategis World Economic Forum (WEF) untuk mendukung keamanan pangan dunia. Indonesia memiliki Partnership for Indonesia Agriculture Sustainable (PISAgro) di bawah WEF New Vision for Agriculture (NVA).
"Ini merupakan dukungan nyata kita untuk keamanan pangan dunia. Hal ini kita tindak lanjuti dengan pertemuan pemangku kepentingan setiap dua tahun sekali," ucap Managing Director Sinar Mas G. Sulistiyanto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (24/1).
Sinar Mas melalui Sinar Mas Agribusiness & Food yang dipimpin Franky O Widjaja menjadi anggota industrial partner di WEF dengan nomor urut ke 39 sejak Januari 2012.
Franky O Widjaja yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pertanian dan Pangan memanfaatkan keanggotaannya untuk menyuarakan kepentingan Indonesia terkait keamanan pangan.
"Supaya gaungnya terdengar ke seluruh dunia bahwa ada upaya-upaya nyata untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia dan partisipasi keamanan pangan dunia. Jangan sampai kita sudah melakukan banyak hal tetapi tetap ditekan oleh negara-negara lain," katanya.
Kadin sendiri memiliki agenda pertemuan tingkat tinggi dua tahunan yang membahas peningkatan produksi pangan, bertajuk 'Feed Indonesia, feed the world' sejak 2011.
Franky Wijaja ditunjuk menjadi Co-Chair PISAgro yang memiliki target peningkatan produksi pertanian sebesar 20 persen pada 2020, serta peningkatan pendapatan petani dan pengurangan emisi gas buang masing-masing sebesar 20 persen.
"Dampaknya kini WEF mulai melihat potensi dan mendengar suara Indonesia di bidang keamanan pangan," kata dia.
Sampai akhir 2014 PISAgro telah memiliki 11 kelompok kerja yang terdiri dari beras, sawit, jagung, kedelai, kentang, kakao, susu, kopi, hortikultura, karet, pembiayaan pertanian itu.
"PISAgro telah membina 85.000 petani agar mereka bisa meningkat produksi dan pendapatan," ujarnya.
Beberapa komoditas dalam kelompok kerja tersebut akan menjadi pembahasan pada Jakarta Food Security Summit (JFSS) 12-13 Februari 2015 yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo, serta para pemangku kepentingan lainnya, termasuk pebisnis global anggota WEF, seperti Nestle dan Unilever.
"Ada delapan komoditas strategis yang akan dibahas pada Jakarta Food Security Summit, yaitu beras, gula, jagung, singkong, sagu, cabe dan bawang, serta kedelai, dan daging sapi," kata Sulistyanto.
Selain itu juga akan didiskusikan komoditas unggulan ekspor seperti kelapa sawit, kopi, kakao, teh, tuna, dan udang, serta komoditas perbaikan gizi seperti susu, buah tropis (manggis, salak, mangga), daging sapi, dan daging ayam.
"Pertemuan ini (JFSS) menjadi kegiatan pengantar sebelum WEF-East Asia di Nusa Dua, Bali pada April 2015," katanya.
JFSS diharapkan mampu menghasilkan solusi dari isu utama di bidang pertanian yang terkait dengan pembiayaan, ketersediaan lahan/tata ruang wilayah, infrastruktur, pascapanen, diiversifikasi pangan, dan pemasaran.
Dalam acara yang akan dihadiri kepala negara tersebut juga akan dilakukan E-Blusukan untuk melakukan dialog dengan petani dari berbagai wilayah di Indonesia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaDi Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaTiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Cek Stok Beras di Gudang Bulog Cibitung dan Serahkan Bantuan Pangan
Presiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca SelengkapnyaTKN: Prabowo Tempatkan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani Jadi Prioritas
Prabowo-Gibran berkomitmen mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia dengan melibatkan petani.
Baca Selengkapnya8 Maret: Peringatan Hari Perempuan Internasional, Begini Sejarah dan Tujuannya
Hari Perempuan Internasional adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada 8 Maret.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto: Tiga Tahun Lagi Kita akan Jadi Lumbung Pangan Dunia
Prabowo menyatakan bahwa dengan upaya yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi alamnya untuk meningkatkan produksi pangan secara signifikan.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca Selengkapnya