Merdeka.com - Kementerian Perindustrian berencana menembus pasar otomotif di Australia. Paling tidak, pemerintah berharap 30 persen pasar otomotif Australia bisa diambil oleh Indonesia.

Direktur Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Dharmadi saat menerima kunjungan Mitsubishi Motor berharap Indonesia bisa memasok kendaraan bermotor ke Australia sekitar 200 hingga 300 ribu. "Tapi itu bertahap ya," katanya di Jakarta, Rabu (17/9).

Saat ini, Australia menerima pasokan kendaraan bermotor sebanyak 1 juta unit setiap tahunnya dari Thailand dan Jepang. Paling tidak, rencana tersebut bisa terealisasi pada 2017 mendatang. "Awalnya kita masuk ke sana bikin dealernya dulu selama 2 tahun sambil kita lihat-lihat pasar di sana."

Chairman and CEO Mitsubishi Motor, Osamu Masuko mengungkapkan keinginannya untuk membangun pabrik baru di Indonesia dengan total investasi sebesar USD 600 juta. Pabrik bakal berada di Bekasi dengan kapasitas produksi sebesar 160.000 unit. "Nantinya kita akan tingkatkan kapasitas produksi hingga 240.000 unit," ungkapnya.

Pabrik yang bakal dibangun pada Mei 2015, akan memproduksi mobil baru sejenis MPV dengan produksi dimulai 2017. Kendaraan tersebut, bakal di ekspor ke Thailand, Vietnam, dan Filipina sebanyak 20.000 unit, sedangkan 60.000 untuk dijual di Indonesia. "Kita hanya memproduksi di sini. Kita tidak memproduksi mobil jenis MPV di Jepang."

Alasan produksi di Indonesia, karena memiliki jumlah penduduk yang banyak yang merupakan pasar potensial bagi industri otomotif. Berbeda dengan Jepang, yang tidak bisa lagi menambah produksi karena jumlah penduduk yang sedikit. "Indonesia adalah pasar yang penting bagi Mitsubishi motor, dan kita memutuskan untuk menambah bisnis ini," jelasnya.