Indikator Ini Masih Positif di Tengah Perlambatan Ekonomi Kuartal II-2020
Merdeka.com - Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, menyebut masih ada beberapa indikator yang positif di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi di kuartal II-2020. Ekonomi pada kuartal II-2020 sendiri tercatat negatif -5,3 persen secara year on year (yoy).
"Tapi ada hal positif, sejak Juni. dari beberapa indikator," kata Iskandar dalam video conference di Jakarta, Rabu (5/8).
Dia mengatakan, indikator Indeks Manajer Pembelian (PMI) dari Mei ke Juni 2020 meningkat 7 poin lebih, atau berada di angka 46,9 poin. Begitu juga dengan penjualan kendaraan bermotor, meski masih minus tapi meningkat signifikan dari -82 jadi -54.
"Begitu juga dengan ketika kita survei indeks keyakinan konsumen meningkat signifikan 83,8. Survei kegiatan dunia usaha juga," kata dia.
Iskandar melanjutkan, bukan dari beberapa indikator itu saja yang terlihat sisi positifnya. Dia memberikan optimisme bahwa, momentum pertumbuhan ekonomi kuartal II yang -5,32 itu ternyata ada pembalikan arah di akhir ujung Juni 2020.
"Bukan hanya lima leading indicator yang tunjukkan kinerja positif. Ada 3 hal, inflasi inti kita di bulan Juli yang masuk di kuartal III, kalau kita lihat inflasi inti kita dibandingkan Juni yang juni 0,02 Juli 0,16. Inflasi inti kan secara konsep gambarkan agregat demand, permintaan dalam negeri, tunjukan peningkatan. Artinya tanda menggeliat ekonomi ketika exit policy terlihat, yang tadinya kuartal II tidak terlihat," paparnya.
Menurutnya, kondisi tersebut menjadi nilai positif yang sejak dulu sudah dipikirkan oleh dirinya. Dengan indikator-indikator tersebut, maka langkah pemerintah itu dinilai sudah cukup on the track.
"Tapi kecepatan jadi masalah. Pembalikan sudah terjadi, tapi pembalikannya ini cepat atau lambat itu yang jadi masalah," kata dia.
Tak sampai di situ, beberapa kinerja positif pada kuartal II ini juga ditujukan melalui sektor keuangan. Di mana beberapa emiten di pasar modal mampu menopang laba positif dibandingkan semester I tahun lalu.
Di samping ity, yang bisa jadi sumber pertumbuhan ekonomi adalah geliat dari permintaan ekspor Indonesia yang meningkat. Di Juni, ekspor non migas utama Indonesia seperti bahan mineral lemak CPO minyak hewan nabati itu sudah menunjukkan pertumbuhan positif.
"Seperti CPO yang minus 13,7 persen ekspor di Mei, ini bisa meningkat 13,4 persen. Begitu juga komponen lain seperti logam mulia perlengkapan listrik dan alas kaki dan kertas karbon dan packaging lain, tunjukkan peningkatan," kata dia.
"Ini jadi sisi positif dari sisi eksternal. Dengan geliat ekonomi Cina, demand produk-produm ini meningkat. Dibukanya kembali negara trading partner kita, kita berharap ekspor kita bisa meningkat," tandas dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong
Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Ungkap Masyarakat Nilai Kondisi Ekonomi dan Penegakan Hukum Baik
Survei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnya