INDEF nilai utang Indonesia belum tunjukkan produktivitas
Merdeka.com - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Januari 2018 tercatat sebesar USD 357,5 miliar atau Rp 5.107,14 triliun. Dari angka tersebut terdapat utang pemerintah dan bank sentral sebesar USD 183,4 miliar, serta utang swasta sebesar USD 174,2 miliar.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, kenaikan utang terhadap produktivitas belum menunjukkan kinerja optimal. Hal tersebut terlihat dari capaian pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang hanya berkisar 5 persen.
"Soal produktivitas utang, harusnya konsep utang untuk leverage berkorelasi dengan kenaikan pertumbuhan ekonomi. Tapi ULN pemerintah tumbuh 14 persen tahun lalu, pertumbuhan PDB cuma 5 persen," ujar Bhima di Jakarta, Senin (16/3).
Selain itu, industri manufaktur pada tahun lalu juga tidak menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Di mana nilainya hanya mencapai 4,5 persen. "Manufaktur juga tumbuh dibawah 4,5 persen. Ini indikasi antara besarnya utang dan produktivitas belum nyambung alias terjadi diskonektivitas," jelasnya.
Lebih lanjut, Bhima menjelaskan, pemanfaatan utang yang tidak produktif juga terlihat pada realisasi belanja modal dalam 3 tahun terakhir di bawah 90 persen. "Artinya utang sudah ditarik tapi belanja tidak terserap maksimal. Sisa anggaran itu jadi utang yang mubazir," jelasnya.
Bhima menambahkan, salah satu cara yang dapat dilakukan pemerintah agar utang tidak terus membengkak adalah dengan memotong belanja infrastruktur. "Solusinya potong belanja infrastruktur. Lakukan rasionalisasi proyek dan infrastruktur lebih baik didanai investasi bukan utang," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong
Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaIndeks Pembangunan Manusia Indonesia 2023-2024 Meningkat, Bertengger di Urutan ke-112
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia naik peringkat dari urutan 114 ke 112
Baca Selengkapnya