Importir lalai akan dijatuhi sanksi tegas
Merdeka.com - Pemerintah akan memberikan sanksi yang tegas kepada para importir yang sengaja lalai menyuplai daging sapi impor. Ini yang membuat harga daging sapi melonjak tinggi beberapa waktu lalu.
"Dan bagi mereka yang sengaja lalai untuk menyuplai maka akan diberikan sanksi yang tegas, karena akan mempengaruhi suplai dan demand walaupun kuotanya sudah ada," ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, usai rapat koordinasi di kantornya, Jakarta, Rabu (17/4).
Menurut Hatta, walau kuota sudah ditetapkan, pemerintah tetap memerlukan tambahan kuota. Pasalnya, kuota daging sapi berpengaruh pada harga di pasaran yang melonjak tinggi.
"Walaupun kuota yang sudah ditetapkan itu sudah diberikan dan bisa masuk pasar semua, namun kita melihat kita tetap memerlukan tambahan," tegas dia.
Sebelumnya, pemerintah sepakat untuk menambah kuota daging sapi. Hal tersebut bertujuan untuk menurunkan harga daging sapi mencapai Rp 76.000 per kilogram (kg) yang saat ini masih tinggi sebesar Rp 91.000.
Hatta mengatakan penambahan kuota tersebut disebabkan karena adanya permintaan yang tinggi dari konsumen sehingga permintaan tersebut dipenuhi.
"Maka memang terjadi peningkatan demand, seiring dengan kelas menengah kita yang meningkat maka perlu tambahan pasokan yang tentu saja pasokan ini terhadap mereka-mereka yang telah mendapatkan kuota agar mempercepat suplai ke pasar," ujar Hatta.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca Selengkapnya