Impor tahun depan berkurang, penerimaan bea cukai terancam
Merdeka.com - Sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan diminta DPR mengumpulkan pendapatan negara sebesar Rp 173 triliun. Jumlah itu melonjak tajam, dibandingkan target tahun ini sebanyak Rp 153 triliun.
Bea Cukai mengakui target besar tahun depan agak sulit dicapai. Sebab, pemerintah sudah mencanangkan beberapa kebijakan buat mengurangi impor. Padahal, setelah cukai, penerimaan negara didapatkan dari bea masuk barang-barang asal luar negeri.
"Kalau ada kata-kata pengetatan impor, pasti penerimaan kami terganggu, terutama aspek bea masuk. Kita sangat terpengaruh oleh aspek eksternal," Kata Dirjen Bea Cukai Agung Kuswandono di kantornya, Jakarta, Selasa (17/12).
Dari pengakuan Agung, bea masuk meski tahun ini terealisasi hingga Rp 29 triliun alias 96 persen dari target, tidak bisa diandalkan terus menerus sebagai penopang penerimaan negara dari aktivitas ekspor-impor.
Sebab, banyak komoditas yang oleh pemerintah besaran bea masuknya rendah, rata-rata 5 hingga 0 persen. Semakin sedikit komoditas impor yang dibebani bea masuk 10 persen.
Sedangkan bea keluar ekspor sejak awal memang tak bisa diharapkan sebagai sumber utama pemasukan. "Bea keluar itu bukan murni penerimaan, itu alat untuk kepentingan dalam negeri, supaya bahan bakunya tidak keluar semua. Makanya kita tetapkan untuk CPO," kata Agung.
Di sisi lain, Bank Dunia dalam laporan triwulanan kemarin, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan hampir pasti melambat, jadi 5,3 persen saja. Arus impor juga diperkirakan turun, bila tak ada investasi baru signifikan pada tahun ini.
Kementerian Keuangan sudah mencanangkan penambahan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 untuk importir, gunanya buat mengurangi arus barang dari luar negeri. Alasannya, defisit akun neraca berjalan sudah parah, sehingga impor perlu dipangkas.
Dengan semua kondisi makro tersebut, Agung mengaku pihaknya akan berusaha terlebih dulu mengupayakan supaya target penerimaan negara dari bea dan cukai terpenuhi. Kalaupun situasi memburuk, masih ada pilihan buat meminta revisi target APBN pada DPR.
"Kalau ternyata kondisi tidak sebaik ketika pembahasan target ini dilakukan, kita akan ajukan perubahan," tandasnya.
Dari data awal bulan ini, penerimaan bea masuk mencapai Rp 29 triliun, bea keluar Rp 14,4 triliun, dan cukai Rp 102 triliun. Sehingga total target penerimaan hingga laporan ini dirilis tercapai 96 persen, atau sebesar Rp 147 triliun.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tutup Tahun, Capaian Penerimaan Bea Cukai 2023 Tembus Rp286,2 Triliun
Bea Cukai terus menjaga optimalisasi penerimaan negara serta meningkatkan kinerja pelayanan
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPenerimaan Bea Cukai 2023 Tak Capai Target Gara-Gara Cukai Rokok Naik 10 Persen
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Enggak Perang, Kenapa Banyak Utang Beli Alat Perang?
Lebih baik negara meminjam uang untuk membeli alat-alat pertanian.
Baca SelengkapnyaPemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca Selengkapnya