IMF Prediksi Ekonomi Global 2021 Tumbuh 6,0 Persen
Merdeka.com - International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan tetap tumbuh 6,0 persen dan 4,9 persen pada tahun 2022. Perkiraan global 2021 tidak berubah dari WEO April 2021, tetapi dengan revisi yang diimbangi.
"Ekonomi global diproyeksikan tumbuh 6,0 persen pada 2021 dan 4,9 persen pada 2022," dikutip dari situs resmi IMF, Jakarta, Rabu (28/7).
Prospek pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang telah ditandai turun untuk tahun 2021, terutama untuk negara berkembang Asia. Sebaliknya, perkiraan untuk ekonomi maju direvisi naik. Revisi ini mencerminkan perkembangan pandemi dan perubahan dalam dukungan kebijakan.
Peningkatan 0,5 poin persentase untuk tahun 2022 sebagian besar berasal dari peningkatan perkiraan untuk ekonomi maju. Khususnya Amerika Serikat, yang mencerminkan undang-undang yang diantisipasi dari dukungan fiskal tambahan pada paruh kedua tahun 2021 dan peningkatan metrik kesehatan secara lebih luas di seluruh grup.
Tekanan harga baru-baru ini sebagian besar mencerminkan perkembangan terkait pandemi yang tidak biasa dan ketidaksesuaian pasokan-permintaan sementara. Inflasi diperkirakan akan kembali ke kisaran pra-pandemi di sebagian besar negara pada tahun 2022 setelah gangguan ini menembus harga, meskipun ketidakpastian tetap tinggi.
Peningkatan inflasi juga diperkirakan terjadi di beberapa pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang, sebagian terkait dengan harga pangan yang tinggi. Bank sentral umumnya harus melihat melalui tekanan inflasi sementara dan menghindari pengetatan sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang dinamika harga yang mendasarinya.
Komunikasi yang jelas dari bank sentral mengenai prospek kebijakan moneter akan menjadi kunci untuk membentuk ekspektasi inflasi dan menjaga dari pengetatan dini kondisi keuangan. Namun, ada risiko bahwa tekanan sementara bisa menjadi lebih persisten dan bank sentral mungkin perlu mengambil tindakan pencegahan.
Risiko di sekitar garis dasar global mengarah ke sisi bawah. Peluncuran vaksin yang lebih lambat dari yang diantisipasi akan memungkinkan virus bermutasi lebih lanjut..
Kondisi keuangan dapat mengetat dengan cepat, misalnya dari penilaian ulang prospek kebijakan moneter di negara maju jika ekspektasi inflasi meningkat lebih cepat dari yang diantisipasi. Pukulan ganda ke pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang dari dinamika pandemi yang memburuk dan kondisi keuangan eksternal yang lebih ketat akan sangat menghambat pemulihan mereka dan menyeret pertumbuhan global di bawah garis dasar pandangan ini.
Tindakan multilateral memiliki peran penting untuk dimainkan dalam mengurangi perbedaan dan memperkuat prospek global. Prioritas langsungnya adalah menyebarkan vaksin secara merata di seluruh dunia. Proposal staf IMF senilai USD 50 miliar memberikan target yang jelas dan tindakan pragmatis dengan biaya yang layak untuk mengakhiri pandemi.
Perekonomian yang terkendala secara finansial juga membutuhkan akses tanpa hambatan ke likuiditas internasional. Usulan Alokasi Umum Hak Penarikan Khusus senilai USD 650 miliar di IMF diatur untuk meningkatkan aset cadangan semua ekonomi dan membantu meringankan kendala likuiditas. Negara-negara juga perlu melipatgandakan upaya kolektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Tindakan multilateral ini dapat diperkuat dengan kebijakan tingkat nasional yang disesuaikan dengan tahap krisis yang membantu mengkatalisasi pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif. Kebijakan terpadu dan terarah dapat membuat perbedaan antara masa depan pemulihan yang tahan lama untuk semua ekonomi atau satu dengan garis patahan yang melebar.
Alasannya masih banyak yang berjuang dengan krisis kesehatan. Sementara segelintir melihat kondisi menjadi normal. Meskipun dengan ancaman terus-menerus dari gejolak baru.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaGawat, OJK Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melemah di Tahun 2024
Proyeksi ini sejalan dengan berbagai rilis lembaga internasional yang menyebutkan hal serupa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Bisa Jadi Omong Kosong
Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca Selengkapnya