Imbas premium naik, konsumsi pertamax di Aceh naik 263 persen
Merdeka.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar, telah menyebabkan terjadi lonjakan konsumsi Pertamax yang signifikan di Aceh. Lonjakan konsumsi pertamax mencapai 263 persen dari sebelum kenaikan BBM bersubsidi.
"Sangat signifikan terjadi lonjakan konsumsi pertamax paska BBM bersubsidi naik harga," kata Branch Manager PT Pertamina (Persero) Wilayah Aceh, Aribawa, Rabu (26/11) di Banda Aceh.
Menurutnya, banyaknya pelanggan beralih menggunakan BBM jenis pertamax mengingat disparitas harga yang tidak jauh berbeda dengan BBM bersubsidi. Saat ini harga BBM bersubsidi jenis premium dijual Rp 8.500, sedangkan jenis pertamax di Banda Aceh Rp 11.500/liter.
Terjadinya lonjakan penggunaan pertamax, pihak Pertamina sejauh ini belum mengusulkan untuk penambahan kouta. Akan tetapi ditambah atau tidaknya, itu tergantung permintaan dari penyalur. Karena kuota pertamax untuk Aceh itu tidak ada pembatasan. "Jadi kalau pertamax terjadi peningkatan yah kita tambah," jelasnya.
Sementara itu menyangkut adanya perbedaan harga antara Aceh dan Jabodetabek yang signifikan, Aribawa mengatakan itu karena adanya biaya pengangkutan dari pangkalan ke Aceh. Karena ini BBM non-subsidi, setiap biaya transportasi itu tetap akan dihitung.
"Ini terjadi perbedaan harga mengingat adanya biaya transportasi supply point sampai ke lembaga penyalur yaitu SPBU dalam komponen harga pertamax tersebut," jelasnya.
Harga pertamax di Jabodetabek saat ini Rp 9.950/ liter, sedangkan harga di Banda Aceh saat ini tembus Rp 11.500 sejak kemarin tanggal 25 November 2014. Sebelumnya harga pertamax di Banda Aceh sempat berada Rp 11.700, sedangkan di Aceh Barat sempat berada Rp 11.900/liter.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaMendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaHarga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah
Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabar Baik, Tak Ada Kenaikan Harga Pertamax dan BBM Non Subsidi Bulan Ini
Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?
Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Beras Langka di Alfamart dan Indomaret
Guna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Pertamax Naik 7,2 persen saat Libur Nataru, Pertalite Hanya 4,7 Persen
Kenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca Selengkapnya