Imbas positif pasar saham dunia buat IHSG mampu menguat
Merdeka.com - Laju bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang menghijau dalam beberapa hari terakhir membuat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mengikuti.
Di hari sebelumnya bursa saham Asia juga mulai masuk zona hijau sehingga membuat pelaku pasar mencoba untuk memberanikan diri melakukan aksi beli dengan memanfaatkan pelemahan di hampir mayoritas saham.
Analis Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan meskipun asing secara total masih mencatatkan nett sell namun adanya aksi beli di sejumlah saham big caps antara lain TLKM, UNVR, ICBP, dan lainnya membuat laju IHSG mampu rebound.
"Begitupun dengan pemodal lokal yang telah melakukan aksi beli sebelumnya semakin membuat IHSG mampu bertahan di zona hijau hingga akhir penutupan. Kali ini laju IHSG seirama dengan laju bursa saham global," ujar dia dalam riset hariannya kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (11/7).
Pergerakan nilai tukar rupiah masih di zona merah seiring belum adanya sentimen positif yang mampu merubah arah rupiah.
Sementara bursa saham Asia mencoba bertahan di zona hijau ditopang saham-saham komoditas dan keuangan meskipun rilis neraca perdagangan China menurun yang disebabkan turunnya nilai ekspor dan impornya.
"Pelaku pasar berspekulasi bahwa Pemerintah China akan memberikan stimulusnya untuk menopang pertumbuhan ekonominya," jelasnya.
Sehingga pada perdagangan Kamis (11/7) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.400-4.456 dan resistance 4.489-4.512.
"Diharapkan dorongan beli masih ada sehingga mampu menghijaukan kembali IHSG," tutup dia.
Adapun pertimbangan saham-saham pada perdagangan hari ini antara lain PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaCatat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: IHSG Ditutup Menguat di Awal Ramadan
IHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaCalon Investor Arab Saudi Mau Caplok 20 Persen Saham BSI
Masuknya tambahan modal akan berdampak positif kepada para pemegang saham.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaWaspada, Iming-iming Pinjol Ilegal Jelang Lebaran
Potensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.
Baca SelengkapnyaHasil Survei Terbaru Indikator: Elektabilitas Anies-Muhaimin 23,2%, Prabowo-Gibran 46,9% dan Ganjar-Mahfud 22,2%
Perolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaDirut Bulog: Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Stok Beras Cukup dan Harga Mulai Stabil
Kebutuhan beras hingga Juni sudah terpenuhi. Untuk enam bulan ke depan menurut Bayu stok sudah aman.
Baca Selengkapnya