Perusahaan Pembuat iPhone Minat Buka Pabrik Baru di Luar China, Akankah ke Indonesia?
Merdeka.com - Foxconn Technology Group, pembuat ponsel Apple yakni iPhone, berencana untuk membuka pabrik baru di luar China. Ini dikarenakan Foxconn ingin menghindari tarif perdagangan tinggi imbas perang dagang antara China dan Amerika Serikat. Foxconn ingin harga produknya masih bisa bersaing.
Dilansir dari Forbes, Chairman Foxconn Young Liu mengatakan rencana pabrik baru akan dibuka di India, salah satu negara Asia Tenggara dan Amerika. Juru bicara Foxconn menyebut tidak menyebut berapa kapasitas produksi pabrik baru ini nantinya. Saat ini kapasitas produksi pabrik Foxconn di luar China sebesar 30 persen.
"Rencana manajemen ini telah mempertimbangkan faktor global yang mempengaruhi perusahaan dan konsumen industri elektronik," ujar Foxconn.
Meningkatnya ketegangan antara China dan AS membuat perusahaan teknologi dalam dilema. Mengganggu rantai pasok dan mengancam potensi mereka untuk ekspansi pasar.
Analis Counterpoint Research, Brandy Wang, mengungkapkan rencana pembukaan pabrik baru Foxconn sudah dibahas sejak 2018 dan awal 2019. Pengurangan kapasitas produksi di China telah dilakukan Foxconn dan memindahkannya ke pabrik di India dan Vietnam.
Sejumlah laporan mengatakan Foxconn berencana berinvestasi sebesar USD 1 miliar untuk membuka pabrik baru di India Selatan. Laporan lain mengatakan Foxconn berencana membangun pabrik senilai USD 10 miliar di Wisconsin, AS.
Foxconn yang kini memiliki pabrik di 16 negara dunia telah mulai memindahkan peralatan produksi keluar dari China. Sebagai informasi, konsumen Foxconn selain Apple saat ini ialah Dell, HP, Google, hingga Tesla.
Foxconn menyadari pembukaan pabrik baru akan menambah biaya produksi. Namun, di sisi lain, pendapatan juga akan ikut terkerek naik. Dalam sepuluh tahun terakhir, Foxconn telah tumbuh dan dipercaya menjadi pilihan pertama untuk membuat produk-produk Apple dibanding perusahaan IT sejenis di dunia.
Foxconn Sempat Melirik Indonesia Untuk Pembukaan Pabrik Baru
Foxconn, pada 2013 silam, mengungkapkan minatnya untuk membangun pabrik di Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk dapat membantu pemerintah dalam rangka menekan impor perangkat mobile yang diperkirakan ada sebanyak 75 juta unit per tahunnya.
Menteri Perindustrian saat itu, MS Hidayat, mengatakan setelah mendapat izin resmi dari badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Foxconn seharusnya segera membangun pabrik yang nantinya ditindak-lanjuti pemerintah dengan pertimbangan pemberian insentif.
BKPM sudah memberikan izin prinsip bagi Foxconn Technology Group untuk mendirikan pabrik. Bahkan, Foxconn sudah menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembangunan pabrik yang rencananya didirikan di wilayah ibu kota.
"Minta dia (Foxconn) investasi dong, melangkah lebih lanjut untuk memulai rencana investasi. Jangan hanya MoU saja," ujar Hidayat.
Menurut Hidayat, menjadi keprihatinan dan merupakan indikasi negatif bagi pertumbuhan industri dan perolehan devisa, apabila Indonesia terus menjadi negara konsumen.
Saat ini, baru Axioo, Ti-Phone dan Smartfren yang sudah merealisasikan investasinya di Indonesia. "Itu kebutuhan kita soal investasi itu, sejak beberapa tahun lalu. Foxconn atau siapapun, kita butuh karena untuk mendapatkan barang substitusi impor," ujar dia.
Pemprov DKI Jakarta sudah berjanji akan membantu untuk mengurus perizinan pendirian pabrik ponsel. Lahan yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas produksi ponsel adalah 200 hektare (ha).
Rencananya, Foxconn akan mengucurkan dana investasi hingga USD 10 miliar dengan penggelontoran dana tahap awal sebesar USD 1 miliar.
Akankah Foxconn Kali ini Investasi di Indonesia?
Juru Bicara BKPM, Tina Talisa, mengakui Foxconn menjadi salah satu perusahaan yang tengah dilobi pihaknya untuk berinvestasi di Indonesia. Sementara itu, sejauh ini sudah ada 7 perusahaan yang memastikan akan merelokasi investasi ke Indonesia.
"Upaya penjajakan saat ini terus dilakukan ke berbagai perusahaan, termasuk Foxconn," ujarnya kepada merdeka.com di Jakarta, Selasa (18/8).
Menurutnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia telah membentuk satgas relokasi investasi yang dinamakan tim mawar. Langkah ini sebagai upaya untuk menjajaki, menarik, dan mengawal perusahaan-perusahaan yang berniat merelokasi usahanya akibat perang dagang AS-China dan dampak pandemi.
"Sejauh ini 7 perusahaan sudah memastikan relokasi investasi ke Indonesia," tuturnya.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apple Tawarkan Diskon Besar-besaran hingga Jutaan Rupiah, Termasuk iPhone 15 Pro Max
Ini lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca SelengkapnyaApple Digosipkan Hentikan Pengembangan iPhone Layar Lipat?
Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaApple Belum Menyerah Merancang iPhone Layar Lipat, Ini Bocoran Tipis-tipis dari Orang Dalam
Tertinggal di pasar smartphone layar lipat membuat Apple gusar. Kini mereka sedang berupaya keras merancangnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Lebaran Harga iPhone 11 Jadi Rp 6 Juta, Cek Lokasi Belinya
Ketika baru pertama kali dijual di Indonesia, harga iPhone 11 64 GB adalah Rp12.999.000,00.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Bakal Bertemu CEO Apple di Istana Merdeka, Ini Yang Akan Dibahas
Namun detilnya bagaimana, Ketua Umum Projo ini meminta publik menunggu.
Baca SelengkapnyaKompetitor Perlu Waspadai Pergerakan Pengembangan AI Apple, ini Bocoran yang Bakal Dilakukan Perusahaan Besutan Steve Jobs
Apple terus mengembangkan produk-produk berbasis Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaSukses Kalahkan Apple, Samsung Kembali ke Posisi Pertama Pasar Smartphone Dunia
Samsung kembali berada di posisi pertama, mengalahkan Apple dalam hal penjualan smartphone di dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi Tawarkan Bos Apple Investasi di IKN, Begini Respons Tim Cook
Presiden Jokowi menawarkan CEO Apple, Tim Cook untuk ikut berinvestasi dan mengembangkan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaASN Gadungan Tipu Pengusaha Ratusan Juta Bermodus Pengadaan IPhone 14 Pro Max
Mereka menawarkan pengadaan 36 unit Iphone 14 Pro Max kepada korban yang berprofesi sebagai pengusaha.
Baca Selengkapnya