Imbas Covid-19, Penyerapan Tenaga Kerja Industri Pengolahan Turun
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian mencatat adanya penurunan serapan tenaga kerja sektor industri pengolahan di masa pandemi Covid-19. Hingga Agustus 2020, penyerapan tenaga kerja di industri pengolahan hanya mencapai 17,48 juta atau sekitar 13,61 persen dari total tenaga kerja nasional.
Angka ini mengalami penurunan dari Agustus 2019 di mana penyerapan tenaga kerjanya mencapai 18,93 juta orang atau 14,96 persen dari tenaga kerja nasional.
"Salah satu dampak pandemi Covid-19 ini adalah adanya penurunan tenaga kerja," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian Eko Cahyanto dalam webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, Kamis (26/11).
Dia juga membeberkan Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di level 47,8 per Oktober 2020. Angka ini naik dari posisi September 2020 yang berada di level 47,2.
Dengan kondisi tersebut, level utilisasi industri pengolahan non migas berada di level 56,60 persen, jauh lebih rendah dari posisi sebelum pandemi Covid-19 merebak yang menyentuh level 76,29 persen.
"Utilisasi ini cukup berat bagi sektor industri, karena sebelum pandemi 76 persen, lalu turun perlahan dan meningkat melalui kebijakan pemerintah," jelasnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.
Baca SelengkapnyaSektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca SelengkapnyaPadahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya