Merdeka.com - Menyusul permintaan Departemen Penerbangan Sipil Amerika Serikat (Federal Aviation Administration/FAA) yang akan menyelidiki sistem keseimbangan horisontal 1.000 Boeing jenis 737, Kementerian Perhubungan juga akan meminta operator penerbangan untuk memeriksa pesawat Boeing yang dimilikinya.

"Saya kira tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan itu (pemeriksaan) tetapi ini harus dilakukan secara professional. Saya kira tim dari Kementerian Perhubungan berupaya menyerap masukan terutama dari pabrikan tapi sekali lagi kita punya standard," ucap Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono ketika ditemui di Hotel Milenium, Jakarta, Selasa (16/4)

Bambang mengatakan, hal tersebut tidak mengherankan mengingat adanya kecelakaan yang dialami oleh Lion Air Sabtu (13/4) lalu. Kecelakaan tersebut, kata Bambang, menjadi perhatian khusus pabrikannya, Boeing. "Ini pesawat yang baru tentu mereka akan concern tentang apa yang terjadi," ujar Bambang.

Bambang mengatakan dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan diskusi dengan para inspektur di Kementerian Perhubungan. "Tentunya semuanya akan menggunakan acuan-acuan standar yang nanti akan digunakan sebagai satu standard dalam melakukan suatu investigasi," tutupnya.

Sebelumnya, FAA akan menginvestigasi 1.000 pesawat Boeing jenis 737 600 hingga 737 900 karena berpotensi menyebabkan pilot lepas kendali.