Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Iklim Bisnis Penerbangan RI Dinilai Belum Menarik Minat Maskapai Asing

Iklim Bisnis Penerbangan RI Dinilai Belum Menarik Minat Maskapai Asing Ilustrasi Pesawat. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengaku tak yakin akan ada maskapai asing yang tertarik untuk masuk dan berinvestasi di Indonesia. Sebab iklim bisnis penerbangan di tanah air belum begitu menarik.

"Selama ini kan Indonesia juga tidak pantang investasi asing masuk ke sektor penerbangan asal memenuhi peraturan yang ada yaitu maksimal hanya 49 persen asing, 51 persen Indonesia. Kenyataannya tidak ada yang masuk kan?," kata dia, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (11/6).

"Kalau memang ini sedemikian hebatnya industri transportasi udara Indonesia sedemikian menguntungkan, menjanjikan tidak usah diundang juga berbondong-bondong masuk," lanjut dia.

Dia mengungkapkan selama 10 tahun terakhir cuma ada satu maskapai asing yang masuk dan menjajal bisnis angkutan udara di Indonesia. "Faktanya 10 tahun terakhir apa ada investor asing masuk? Cuma sekali, waktu itu kalau nggak salah Indigo dengan Tiger Air mencoba menghidupkan kembali Mandala kan. Tapi itu cuma bertahan 1-2 tahun setelah itu gulung tikar, dan pemain-pemain nasional yang ada pun berguguran," urai Alvin.

Contoh kasus ini, lanjut Alvin, seharusnya menjadi bahan pelajaran bagi pemerintah untuk melihat industri penerbangan Indonesia. Jika memang industri penerbangan Indonesia tidak atraktif, maka pemerintah seharusnya membuat berbagai kebijakan yang membuat bisnis angkutan udara menjadi menarik.

"Kita seharusnya bertanya apa yg membuat kurang atraktif, apakah peraturan-peraturan, kebijakan dan sebagainya sudah mendukung industri ini apa belum. Jangan sedikit-sedikit asing, sedikit-sedikit asing. Sedemikian tidak percayanya kepada orang kita sendiri. Asing pun kalau tidak diberikan insentif pun tidak akan masuk kan? Nah kalau mau memberi insentif, beri dulu insentif pada pemain lokal kita, maskapai nasional kita ini," ungkapnya.

Salah satu kebijakan pemerintah yang mendapat catatan dari Alvin adalah kebijakan terkait tarif batas atas alias TBA. Dia mengatakan, sejak ditetapkan terakhir kali pada 2014, revisi TBA baru dilakukan lagi tahun 2019. Padahal sepanjang kurun waktu 2014-2019 adanya banyak hal berubah dalam perekonomian maupun industri penerbangan.

"Tarif batas atas kita ini kan ditetapkan sejak 2014 tidak pernah direvisi sampai 2019. Nilai tukar rupiah tahun 2014 berapa? Sekarang berapa? Sejak tahun 2014 itu gaji pegawainya sudah naik berapa kali, berapa puluh persen. Biaya-biaya lain seperti fasilitas dan layanan di bandara sudah naik berapa, tapi harga tiketnya tidak boleh naik. Bagaimana airline kita mau bertahan hidup," ujarnya.

Oleh karena itu, dengan keadaan yang demikian, dia ragu akan ada maskapai asing yang tertarik untuk masuk ke Indonesia. "Saya tidak yakin ada yang mau masuk toh peraturannya sama, tidak ada insentif dan sebagainya. Tidak usah diundang pun kalau industri ini sangat menguntungkan kan sudah pada masuk," tandasnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi

Tiga Maskapai Asing Ajukan Penerbangan Langsung ke Bali, Ada Etihad Airways dari Abu Dhabi

Maskapai asing lainnya yang disasar yakni Turkish Airlines yang rencananya menambah frekuensi penerbangan.

Baca Selengkapnya
Gelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024

Gelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024

Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan di Balik Aturan Turis Asing Wajib Bayar Rp150.000 untuk Masuk Bali Berlaku Mulai Besok

Ternyata, Ini Alasan di Balik Aturan Turis Asing Wajib Bayar Rp150.000 untuk Masuk Bali Berlaku Mulai Besok

Dengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.

Baca Selengkapnya
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim

Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim

Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia

Letjen TNI Maruli Simanjuntak Terima Penghargaan dari MURI, Bantu Pengadaan Air Terbanyak di Indonesia

Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.

Baca Selengkapnya