IKAPPI Ungkap Penyebab Harga Daging Sapi Mahal Hingga Buat Pedagang Mogok Jualan
Merdeka.com - Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri menilai, aksi mogok jualan oleh pedagang daging sapi di wilayah wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. Menurutnya, melalui cara ini pedagang menginginkan pemerintah bisa lebih aktif dan kolaboratif untuk menyelesaikan persoalan mengenai pangan di Indonesia.
"Kami menghargai (aksi mogok) ini adalah bagian protes agar pemerintah bisa lebih sensitif, lebih koordinatif dan lebih aktif melakukan komunikasi menyelesaikan persoalan mengenai pangan yang ada di Indonesia," terangnya saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (20/1).
Abdullah mengatakan, aksi mogok sendiri sejatinya bisa diantisipasi jika pemerintah segera melakukan langkah-langkah secara terukur untuk menekan harga jual daging sapi. Di antaranya dengan melakukan operasi pasar ataupun perbaikan data distribusi daging sapi yang dianggap masih belum tepat sasaran.
"Tapi, apa yang terjadi kini menunggu pemerintah (bertindak) agak sulit. Sehingga terjadi aksi mogok," tutupnya.
Setop Jualan Sampai 22 Januari 2021
Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri, memastikan mulai Selasa malam (19/1) pedagang daging sapi di wilayah wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) resmi melakukan aksi mogok penjualan. Kalaupun tetap berjualan lebih dikarenakan untuk menghabiskan stok daging yang ada.
"Ya memang hari ini mulai tadi malam sudah efektif temen-temen tidak berdagang ya. Kalau ada (berjualan) lebih menghabiskan barang dagangannya tadi malam. Dan hari ini laporannya dari Bekasi, Tangerang Banten, Depok dan Jakarta sudah mulai tutup," tuturnya saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (20/1).
Abdullah mengungkapkan, aksi mogok ini menindaklanjuti keputusan Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) atas seruan berhenti berjualan daging sapi di wilayah Jadetabek selama tiga hari ke depan. Sebagaimana yang tertuang dalam SE bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021 yang memuat rencana mogok jualan sejak Selasa (19/1) hingga Kamis (22/1).
"Jadi, ini (aksi mogok) yang bagian protes dari pedagang," imbuh dia.
Oleh karena itu, Ikappi pada hari ini berinisiatif untuk mengundang sejumlah asosiasi terkait untuk mencari solusi bersama. Mengingat dampak dari aksi mogok tersebut tidak hanya merugikan pedagang namun juga konsumen akibat tidak bisa mengonsumsi daging sapi selama tiga hari ke depan.
"Hari ini kami ingin mengundang perwakilan pedagang daging dalam mencari solusi sebenarnya apa yang bisa ditawarkan. Karena kalau kami melihat tiga hari berhenti berdagang kita tidak hanya mengorbankan pedagangnya dan keluarganya tapi korban kan rakyat yang mengonsumsi daging itu," ujar dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaAnies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, perubahan iklim membuat gagal panen.
Baca Selengkapnya