IHSG kembali melempem
Merdeka.com - Indeks harga saham gabungan, ditutup melemah ke posisi 5.061,9 atau turun 0,17 persen. Jumlah saham yang diperjualbelikan mencapai 54.902.344 dengan nominal Rp 4,1 triliun. Setidaknya, 118 saham mengalami kenaikan dan 182 emiten mengalami penurunan.
Hampir seluruh sektor mengalami pelemahan. Hanya sektor aneka industri, manufaktur dan infrastruktur yang masih bisa bertahan di zona hijau. Pelemahan terbesar terjadi pada sektor perkebunan yang turun hampir 1,3 persen. Saham unggulan yang tergabung dalam LQ45 pun harus terseok ke zona merah atau turun 0,19 persen.
Sementara itu, saham utama Jepang, Nikkei 225 menguat 0,44, Hang Seng turun 0,63 dan Straits Times, Singapura menguat 0,19. Rilis GDP Indonesia yang dilakukan BPS pada hari ini, tidak bisa mendongkrak laju indeks ke arah positif.
Analis Reza Priambada menegaskan, laju IHSG tidak jauh berbeda dari laju bursa saham China yang bergerak variatif cenderung tertekan seiring imbas kembalinya aksi profit taking.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berolahraga setiap hari boleh-boleh saja asal tidak dilakukan dengan terlalu memaksakan diri.
Baca SelengkapnyaTHR harus dibayarkan secara utuh atau penuh sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaLebaran 2024, Arus Lalu Lintas Tol Jagorawi hingga Jawa Barat Meningkat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memaafkan tidak sekedar berucap, tetapi juga harus didasari dengan keikhlasan.
Baca SelengkapnyaLebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan volume kendaraan di jalur darat pada arus mudik Lebaran 2024 naik signifikan mencapai 13 persen.
Baca SelengkapnyaSidang putusan gugatan tersebut akan berlangsung secara terbuka.
Baca SelengkapnyaPadahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaHal yang menjadi sorotan utama OIKN adalah durasi perizinan pertambangan yang tidak bisa dihentikan begitu saja.
Baca Selengkapnya