IHSG ingin buktikan tak terpengaruh pelemahan rupiah
Merdeka.com - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 4150-4175 dan resisten 4245-4289.
"Tampaknya IHSG ingin membuktikan bahwa masih memiliki peluang yang besar untuk naik dan mengesampingkan adanya potensi pelemahan, terutama dari sentimen pelemahan nilai tukar Rupiah," ujar Analis PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (28/8).
Diharapkan tidak ada aksi profit taking dan tetap cermati sentimen yang akan muncul.
Riset Sinarmas Sekuritas memprediksi IHSG bakal bergerak mixed di kisaran level 4330-4560. Dipengaruhi sentimen dari Amerika yang akan merilis data pertumbuhan GDP dan diperkirakan naik ke level 2,8 persen dari sebelumnya 0,6 persen. Dari Jepang akan merilis data inflasi yang diperkirakan turn ke level 0,3 persen dari sebelumnya 0,4 persen (yoy) dan akan dirilis data unemployment rate yang diperkirakan stagnan ke level 3,4.
Adapaun saham–saham yang dapat diperhatikan: PWON, BBTN, DMAS,AALI.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaKinerja IHSG Terbaik Kedua di ASEAN, Kalah dari Vietnam
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaTak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini
Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Catat! Begini Cara Investasi Cuan di Bulan Ramadan
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaWaspada, Iming-iming Pinjol Ilegal Jelang Lebaran
Potensi perputaran uang saat Lebaran 2024 diprediksi mencapai Rp153,7 triliun.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya